43

45 5 0
                                    

Coba tebak! Matt si model menelpon ku lagi, tapi kali ini aku yang mengangkatnya langsung. Aku kira ia tidak akan menghubungiku lagi, sungguh, ia sudah berbicara pada Kei, dan kalau membicarakan moral, ia tidak seharusnya menghubungi ku lagi. Tapi tunggu, apa Matt bertanya siapa Kei saat pria itu mengangkat teleponnya? Aku tidak bertanya status apa yang Kei berikan. Oh, lupakan saja lah, yang penting Matt menghubungi ku lagi. Lagipula, aku juga tidak akan melakukan apapun selain berteman dengannya sampai aku benar-benar menjadi wanita lajang, itu juga kalau ia mau nantinya

Seperti yang sudah jelas, Matt seorang model international, yang dia lakukan hanya berpergian, dia tidak punya tempat menetap, jadi dia memberi tahu ku ia akan berada di New York dalam 2 hari dan ingin bertemu. Aku tidak tahu kenapa ia tidak mencari wanita lain saja yang siap untuk.. Tahulah.. tidur dengannya, atau setidaknya siap menghiburnya, aku yakin mencari yang bisa dan mau tidak begitu susah dengan wajah tampan dan pekerjaannya itu. Tapi apalah, aku akan menemuinya juga pada akhirnya, sungguh baik untuk menemukan teman baru, terutama yang keren seperti Matt.

"Kau tidak bisa pergi bertemu Matt di New York," ucap Kei tiba-tiba melarang

Sungguh pria ini tahu segalanya, aku sama sekali tidak memberitahunya aku akan ke New York untuk menemui Matt, tapi entah bagaimana dia tahu. Aku tahu ia tidak menguping percakapan ku sebelumnya

"Kenapa?" Tanyaku tidak setuju

"Kau sudah ada acara hari ini," ucapnya memberitahu

"Aku tidak ada acara hari ini," balasku menggeleng

"Ya, kau punya," balasnya mengangguk

"Apa?" tantang ku

"Kau benar-benar harus menuliskan apa saja acara mu di agenda, Ali!" ucap Kei berdecak "kau berjanji pada Trent akan datang?" lanjutnya memberi perunjuk

"Sial, pesta adiknya Trent!" ucap ku mengingat, "oh, aku benar-benar lupa tentang itu!" lanjut ku

"Kau sangat butuh agenda atau organizer atau apalah yang biasa mereka gunakan untuk mengatur schedule," ucap Kei menggeleng mengkritik

"Apa dia akan sadar kalau aku tidak datang? Yang diundang juga banyak sekali, terutama yang dari sosial media," tanya ku polos, "aku yakin ia tidak akan sadar kalau aku tidak datang," lanjutku

"Ya, Trent akan sadar," ucap Kei datar, "dan kau mengingkari janji jika tidak hadir," lanjutnya

Argh! Aku tidak ingin membatalkan Matt, tapi aku juga sudah terlanjur berjanji akan datang pada Trent, jadi apa yang harus kulakukan? Apa Matt akan keberatan kalau aku mengajaknya mendatangi pesta adik Trent? Lagipula wanita itu mengundang semua orang. Tapi tidak, aku tidak bisa melakukan itu, Kei akan ada di sana, itu akan menjadi sangat canggung. Ugh, ku rasa aku memang harus membatalkan janji dengan Matt. Maaf, Matt, aku harus reschedule.

**

Seperti pesta lainnya, sudah kutebak disana akan ada alkohol. Adik Trent, dia hanya sedikit lebih tua dari ku, menurut si kakak, adiknya ini akan menjadi 32 di tahun ini, dan sampai detik ini, aku masih tidak tahu nama wanita yang berulang tahun ini. Aku seharusnya bertanya pada Trent, atau Mia, dia pasti tahu. Oh, atau Kei, ya, aku harus bertanya pada Kei, dia pasti tahu, karena mereka sangat 'dekat', kau tahu maksud ku? Anyway, Kei memberitahu ku namanya Hayley, tapi dia lebih senang di panggil Hope. Walaupun memang aku tidak melihat di mana koneksi namanya, aku tetap menghargai pilihannya, aku tidak akan menghakiminya

Saat aku dan Kei sampai di pesta, untuk suatu alasan, aku merasa seperti déjà vu, rasanya seperti aku pernah di sini, melakukan sesuatu, atau mungkin hanya otak ku saja yang sedikit bermasalah. Aku baru saja mengenal Trent, bagaimana bisa aku memiliki memori di rumahnya? Aneh-aneh saja.

Love Me Not.Where stories live. Discover now