Epilog

265 6 0
                                    

Semua barang ku sudah siap untuk dibawa pergi. Oh, aku akan sungguh merindukan rumah ini dan pemandangan dari halaman belakangnya. Aku sudah mengucapkan selamat tinggal pada Jemma dan mengambil janjinya untuk tidak membuat diri ku terkena masalah melalui Logan, sementara dengan Kei aku sudah melakukannya jauh-jauh hari. Memang perceraian belum sepenuhnya sah, tapi apalah, aku tetap lakukan saja pindah rumah ini. Asal kau tahu, apartemen baru ku sangat nyaman, walau memang hanya sebuah studio apartement, tetap saja nyaman, itulah mengapa aku membelinya, selain lebih dekat ke kantor ku tentunya.

Dibutuhkan waktu sekitar sebulan setengah untuk akhirnya perceraian ku final dan aku kembali menjadi wanita lajang secara hukum. Sejauh ini aku sangat menikmatinya, setidaknya sampai aku menemukan seseorang menyelipkan surat yang tidak ditujukan pada ku. Ada yang bisa menebak siapa? Jika kau mengatakan Kei, maka kau benar. Dari amplopnya, aku bisa melihat surat ini ditujukan padanya, karena itu, aku tidak mengerti mengapa ia selipkan di koper ku.

3 hari pertama setelah aku menemukan surat itu, aku masih bertahan untuk tidak membacanya, tapi pada hari ke-4 aku sudah tak tahan lagi tidak membacanya. Aku tahu surat ini dari Ryan karena ia memberikannya pada ku sendiri untuk dititipan pada Kei. Satu-satunya pertanyaannya adalah mengapa surat ini ada pada ku? Seberapapun aku ingin mengembalikan surat ini kepada sang pemilik, aku tidak tahu di mana dia saat ini. Rumah yang dulu kami tinggali tidak lagi ia pakai, dia pindah, dan aku tidak tahu kemana, begitu juga sang wanita penjaga yang sungguh tak bisa aku ingat namanya. Aku sudah mengecek apartemennya yang dulu, dan ternyata dia juga tidak ada disana. Kei sungguh menghilang.

Aku membuka suratnya, kalimat yang pertama kali ku baca adalah 'dear, Kei,'

Jadi.. ini dia surat yang membuat ku begitu penasaran dan ku baca juga akhirnya.

Dear Kei,

Payah, aku tahu, tapi pelatih menyuruh setiap surat untuk diawali dengan kata 'dear' lalu diikuti nama. FYI, aku tidak membicarakan pelatih olahraga. Aku lakukan saja karena dia seksi dan aku ingin membuatnya terkesan. Tapi ini rehab, tentu saja ia tidak akan terkesan, aku adalah bencana.

Tapi surat ini tidak akan membicarakan tentang diri ku, tapi tentang mu, karena minggu ini temanya 'menulis surat nostalgia untuk orang terdekat' dan kau, Kei, adalah orang terdekat ku. Selamat, kau ada dalam daftar. Okay, aku tidak ingin menulis terlalu panjang, aku tidak suka saat tangan ku terasa lelah. Jadi aku akan memulai saja surat nostalgia ini

Kei, My brother,

Walau kita sudah berteman sangat lama, aku masih mengingat saat pertama kita bertemu. Saat itu adalah minggu pertama kelas 1, aku masih seorang anak gagap, dan aku di-bully karenanya, lalu suatu hari seseorang membela ku, seorang bocah di kelas 1 melawan 3 bocah dari kelas 5. Itu kau, dan saat itu juga kau menerima pukulan akibatnya, sampai sekarang aku masih merasa bersalah karenanya. Sejak saat itu, kita berteman dekat, mungkin itu karena aku tidak memiliki teman dan kau satu-satunya yang mau berbicara padaku.

Kau memiliki 'gebetan' pertama mu dikelas 3 dengan cara tidak melakukan apapun, kau hanya menggunakan mata biru dan rambut gelap mu itu dan para gadis langsung tertarik pada mu. Membuat mu semakin tidak disukai kakak kelas karena gebetan pertama mu adalah kakak kelas 5. Aku sungguh cemburu, asal kau tahu saja. Walaupun kau sibuk menjadi ladies man, kau masih sempat saja membantu ku menghilangkan gagap sialan itu dari ku, bahkan terapi berbicara saja tidak bisa membantu. Kau itu sebuah mukziat.

Kita semua baik-baik saja sampai kau tiba-tiba menghilang begitu saja di kelas 5, aku sudah menyadari perubahan mu untuk beberapa saat, kau mulai bergaul dengan mereka yang terlalu dewasa untuk sekolah dasar. Well, sebenarnya, kau memiliki alasan untuk menghilang begitu saja, kau kecelakaan dan koma hampir 5 bulan, dan setelah kau sadar, orang tua mu mengirim mu ke Itali untuk tinggal bersama nenek mu. Tahun terakhir di kelas 6 adalah tahun terberat, teman pintar ku sedang di Itali entah sedang melakukan apa.

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang