21

49 7 1
                                    

Aku menemukan Kei diruang TV. Aku melihat walaupun matanya mungkin memang menatap layar TV, tapi pikirannya menjelajah ke tempat lain. Aku memiliki semua dokumen yang ku butuhkan untuk mengakhiri semua ini di tangan ku. Aku siap, karena apapun ini, tidak akan pernah bekerja, kita sangat jauh berbeda. Aku berjalan ke sisinya lalu meletakan dokumen yang ku pegang di meja di hadapannya. Kei menoleh ke arah ku, sebelum mencondongkan badan untuk membaca judul dokumennya

"Divorce paperwork?" ucapnya membaca judul, lalu kembali menatap ku lagi, "apa yang kau mau aku lakukan dengan ini?" tanyanya pura-pura bodoh

"Tanda tangani," ucapku singkat

"Biasanya mereka membayar ku untuk menandatangani sesuatu," balas Kei sekilas

Menujuk ke arah dokumennya, aku menegaskan, "tanda tangani dokumennya, Kei."

"Dan kalau aku menolak?" tantangnya keras kepala

"Kenapa?" aku menatapnya tajam, "silakan beri aku satu alasan bagus kenapa kau tidak seharusnya menandatangani dokumennya!" tantang ku kembali

"Kau lebih baik dengan ku," ucapnya asal

"Apa?" Sahut ku merungut, "itu sama sekali tidak masuk akal!" Lanjut ku menggeleng tak setuju

"Baiklah, kau mau alasan," ucapnya mengambil dokumen di meja, tapi tidak membaca isinya sebelum berkata, "alasan pengajuan mu tidak cukup bagus."

"Kau bahkan belum membaca satu tulisan pun selain judulnya!" sergah ku menahan kesal.

Ini sama sekali tidak seperti bayangan ku, dia seharusnya senang bisa kembali ke dunia lajang!

"Apapun alasannya, aku tidak merasa cukup," ucapnya yakin, "jadi, aku tidak akan menandatangani dokumen apapun," putusnya mengembalikan dokumen tersebut pada ku

Jelas sekali, aku tidak mengambilnya kembali, "simpan saja, kalau kau berubah pikiran," ucapku dan berderap pergi

"Tidak akan," balasnya menyahut lalu aku mendengar tumpukan kertas dijatuhkan.

Apa Kei baru saja membuang dokumennya?! Sungguh tidak masuk akal, Kei seharusnya senang, aku mengembalikan kartu lajangnya, dia bisa tidur dengan siapapun yang ia mau, ia bisa melakukan apapun yang dia mau. Kenapa ia malah menolak saat ku berikan apa yang dia mau? Ini sangat aneh!

**

Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba aku mendapat telepon dari Mr. Henson, padahal saat ini adalah hari libur. Apa yang dibutuhkan oleh si bos yang sampai harus melibatkan pengacara muda seperti ku?

"Ms. Alice," sapa Mr. Henson tanpa halo

"Ya, sir? Ada yang bisa dibantu?" balasku cepat

"Mr. Saxman sepertinya memiliki ketertarikan khusus padamu. Bisa kau jelaskan mengapa?" kenapa? Aku tidak tahu, aku bahkan tidak tahu apa yang Trent inginkan dari ku

"Apa tepatnya ketertarikan khusus yang anda maksud ini, sir?" tanya ku mencari kepastian. Lagipula apa juga urusan bos ku dengan kehidupan pribadi ku? Apa ia iri aku bisa dekat dan mengenal Trent?

"Kami menghargai profesionalisme, anggap saja ini peringatan pertama mu," ucap bosku tegas

"Ya, tentu saja, sir!" balasku yang sebenarnya bingung, "profesionalisme adalah hal utama."

"Sampai jumpa hari senin."

Apa yang baru saja terjadi? Apa bos ku baru saja memberiku peringatan karena aku berteman dengan seseorang yang memang memiliki kuasa akan seluruh firma? Apa yang ia coba lakukan dengan melarang ku? Ya, dia mungkin bos ku, tapi dia tidak berhak membatasi dengan siapa aku bergaul, dia bukan ayahku, dia bahkan belum cukup tua untuk menjadi ayah ku!

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang