TSOG 47 | DINNER

202 38 6
                                    

Hello, peeps.

Sebagai pembaca baik dan budiman. Alangkah baiknya kita berikrar untuk kepentingan bersama. "Saya janji akan vote cerita ini."

Agak maksa sih 😁 Tapi makasih yang udh vote 🖤


Sudah berkali-kali Azel men-scrooll laman akun instagramnya yang tak pernah berhenti menampilkan komentar dari postingan terakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sudah berkali-kali Azel men-scrooll laman akun instagramnya yang tak pernah berhenti menampilkan komentar dari postingan terakhir. Fotonya sudah di posting dua hari lalu tetapi sampai saat ini komentarnya tak pernah berhenti.

Niat hati akan di hapus setelah Akhtar pulang. Lelaki itu malah mengancamnya lewat komentar. Tindakan lelaki itu sukses menyulut berbagai macam komentar lainnya.

Azel tahu setiap orang tidak pernah lepas dari komentar. Entah komentar yang membangun atau komentar yang memperparah mental. Apalagi dirinya bukan siapa-siapa. Wajar saja jika ada yang tidak mendukung hubungan dengan Akhtar.

Dengan dongkol ia men-private akunnya lalu memposting foto Akhtar yang sudah ia tangkap dua hari lalu sehabis makan mie.
Biar saja fans Akhtar semakin tidak karuan. Membaca cuitan netizen memang tidak ada habisnya.

Mata bulatnya beralih memperhatikan detik jam yang bergerak dengan suaranya yang khas. Posisinya yang berbaring memudahkan Azel terserang kantuk.

Baru saja matanya terpejam, ia di kaget kan oleh dering ponsel yang berbunyi nyaring tepat di samping telinganya. Mulutnya mendesis tak suka.

Di tengah kesadarannya di ambang batas. Hanya tinggal butuh beberapa detik lagi untuk terlelap. Ia malah di bangunkan oleh suara telepon. Momen paling menyebalkan memang.

Dengan hati yang di liputi perasaan dongkol. Mau tak mau Azel harus mengangkatnya.

"Udah siap-siap?"

Suara berat di seberang sana sontak alisnya mengerut. Matanya menyipit guna melihat nama si penelepon.

"Siap-siap?"

"Lo lupa, Zel? Hari ini kan mau dinner."

"Hah? Sekarang?"

Matanya yang semula terpejam langsung terbuka sempurna. Begitupun dengan tubuhnya spontan terduduk.

"Loh, tadi pagi udah gue chat. Lo juga ngeiyain kan."

"Udah ya. Lo siap-siap. Dua puluh menit lagi gue sampe."

"Gue nyampe lo harus udah siap," ujarnya bossy.

"Eh Thar, tunggu-tunggu ... gue harus pake baju apa?"

"Udah pake baju yang biasanya aja. Biar cepet."

"Lo gila?! Masa pake kaos oblong sama training." Tanpa sadar Azel menaikan nada suaranya.

"Ya santai aja ngomongnya. Maksudnya baju yang suka lo pake kalo main. Jangan ribet-ribet. Resmi-resmi emang mau lamaran apa?"

"Buruan ganti baju. Gue udah di jalan," titahnya.

The Strait of GibraltarWhere stories live. Discover now