"Lo gak mau jadi pacar gue?"
"Gak! Resiko punya pacar ganteng itu banyak. Gak enak jadi ceweknya."
"Satu, kapan aja bisa di selingkuhin." Azel mengacungkan jari telunjuknya. Menatap Akhtar lekat.
"Dua, kemana-mana pasti di lirik cewek."
"Tiga, pelua...
"Ya Allah, Zel. Aku harus gimana? Harus oplas? Jedotinkepala ke tembok kayak Squidward?"
— Akhtar yang udah kelewatfrustasi
.
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Udah ada 2 hidden part TSOG di karyakarsa Hasna Azulfa. Aku gak akan spoiler pokoknya. Jadi, kalian bisa langsung baca yaaa.
Dari part sebelumnya sampe sekarang panjang-panjang mulu lebih dari 1.500 word. Jadi vote dan spam komen yaaa.
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Tahun ajaran baru sudah di mulai di akhir Bulan Juli. Seperti yang sudah terjadi, Minggu pertama akan di habiskan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru dan pengenalan para guru untuk siswa yang naik ke tingkat selanjutnya.
Segala persiapan olimpiade tingkat nasional sudah di persiapkan semaksimal mungkin oleh SMA negeri Jakarta. Para guru mewanti-wanti agar Azel menjaga kesehatan.
Hanya tinggal sepuluh hari untuk melaksanakan Olimpiade tingkat Nasional yang di adakan di Manado. Azel akan berangkat H-3 sebelum olimpiade di laksanakan.
Ini adalah olimpiade pertama yang mencapai tingkat nasional. Sebelum-sebelumnya Azel hanya bisa bersaing sampai tingkat kota/kabupaten.
Perlahan impiannya sudah di depan mata. Bermacam-macam sertifikat sudah ia kumpulkan sejak masuk SMA. Ia sudah bertekad untuk mengikuti lomba sebanyak-banyaknya agar jalan menuju beasiswa kuliah bisa terbuka semakin lebar.
"Zel, lo masih pacaran sama Akhtar?"
Azel mengangguk dengan senyum tipisnya. Nayara yang berada di sebelahnya ikut memperhatikan gadis itu. Mengamati apa yang di lakukan selanjutnya.
"Lo udah mau lima bulan kan ya."
Azel semakin tak mengerti arah pembicaraannya. Hey, ia saja tak menghitung ia dan Akhtar sudah berapa bulan resmi berpacaran. Mengapa kakak kelasnya itu tahu.
"Lo mau apa sebenernya? Gak liat kita lagi makan? To the point aja dah. Gak usah banyak bacot." Nayara yang sudah kesal menunggu tak dapat menahan emosinya.
