WARBIN 57 | MIMPI BURUK

134 31 3
                                    


Oke peeps, sebelum baca part ini. Warnain dulu bintang di pojok bawah ya. Biar bagus aja gitu.

Quote hari ini :

Kehilangan yang paling berat adalah kenyataan bahwa aku terlambat membahagiakanmu.

- anonim

Kasus tabrak lari yang terjadi di jalan Jakarta tengah di lakukan penyidikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kasus tabrak lari yang terjadi di jalan Jakarta tengah di lakukan penyidikan. Saksi mata yang melihat kecelakaan di mintai keterangan pihak berwajib.

Tetapi pihak warga mengaku tidak tahu mobil yang menabrak korban. Keterangan yang di dapat hanya sebatas mobil mewah berwarna hitam. Itu saja, tentu tidak akan cukup menyeret seseorang ke jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. CCTV yang menjadi bukti otentik  entah mengapa tidak bisa di akses. Itu tandanya ada oknum yang meretas sebelum polisi bertindak cepat. Ini semua semakin menyulitkan dan memperlambat kelanjutan kasus ini.

Untuk sekarang Azel tidak terlalu peduli pada pelaku yang menyebabkan ibunya sampai kritis. Ia serahkan semuanya kepada pihak kepolisian dan yang menjadi fokus utamanya kali ini hanya kesembuhan Ibunya. Azel akan memaafkan si pelaku jika Ibunya kembali sadar dari koma.

Di baringkan sejenak tubuh ringkih nan letih itu. Semalaman Azel hanya tidur sekejap dalam posisi duduk. Berulang kali mengecek keadaan ibunya jika ada sesuatu yang terjadi.

Rumahnya yang sepi terasa kian sunyi. Kini kesepian itu benar-benar menyelimuti Azel. Jika mengingat kondisi Ibunya yang tidak ada perubahan sejak dinyatakan kritis dadanya kian sesak. Pasokan oksigen terasa kian menipis. Azel harus bersyukur keadaan Lyta tidak menurun. Azel berharap Ibunya cepat sadar dan lekas pulih.

Netra hazelnya membaca sederet kalimat yang di kirim Akhtar.

Di rumah ada tante.
Kamu tunggu bentar ya.
Jangan ke rs duluan.

Azel meletakan ponselnya asal. Tanpa berniat membalas, Ia segera membersihkan diri sebelum kembali ke rumah sakit.

✖✖✖


"Thar, salim dulu sama tante Maura," titah Yasmine.

Akhtar yang akan melewati pintu rumah dengan kunci mobil di genggaman harus terhenti. Bola matanya mengedar dan menemukan om dan tante serta Gema.

"Udah gede ya, Akhtar."

Akhtar hanya tersenyum tipis menanggapi basa basi yang sangat basi menurutnya.

"Kuliah di mana?"

"Di UI."

Melihat Yasmine yang memberi kode untuk duduk. Akhtar ingin sekali menolak dengan keras. Ia tak mau Azel menunggu lama.

"Kamu baik-baik di rumah tante Yasmine ya, Gem. Jangan berantem terus sama Akhtar."

Gema yang di nasehati hanya berdehem singkat. Lelaki berkaos hitam itu memperhatikan furnitur rumah yang dulu pernah ia singgahi. Jika bisa memilih ia ingin tinggal sendiri di apartemen. Lebih bebas melakukan aktivitas apapun.

The Strait of GibraltarWhere stories live. Discover now