TSOG 50 | PUTUS?

186 35 3
                                    

Sebelum baca usahakan vote dan follow 

Kalau udah follow tiktok hasna.azulfa
Baru netas banget tuh, tiktok itu isinya gak jauh² dari spoiler video cerita ini.

azulfaBaru netas banget tuh, tiktok itu isinya gak jauh² dari spoiler video cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Azel kembali duduk di atas kasur. Menatap pantulan dirinya lewat cermin di depan. Hari ini ia teramat bahagia terbukti senyumnya tak pernah surut sejak Akhtar mengabari akan menjemput Azel siang ini.

Sudah tak sabar melihat Akhtar berdiri di depan kompor dan memegang tusuk sate.

"Gue tunggu di depan aja lah biar cepet kalo Akhtar sampe." Monolognya. Azel beranjak menunggu kedatangan Akhtar di ruang tamu.

"Mau pergi, Zel?" Lyta menghampiri putrinya yang terlihat rapi.

"Iya, Bu." Melihat Ibunya yang hanya diam. Azel berinisiatif kembali berbicara. "Sebentar aja kok, Bu. Boleh kan?"

"Sama Akhtar?"

Azel mengangguk dengan senyuman yang masih terpatri. Terbiasa dengan kehadiran Akhtar, ia tak sadar selalu bersemangat bertemu kekasihnya itu walau tidak ia suarakan pada si empunya. Bisa besar kepala dia.

"Ibu gak izinin!"

Mendengar hal tersebut Azel jelas kaget. Senyum yang sedari tadi mengembang perlahan surut. Meneliti wajah Ibunya yang menatap televisi dengan datar.

"K-kenapa, Bu?"

"Sebelum maghrib Azel udah pulang kok." Azel berusaha membujuk Ibunya.

"Biasanya ibu selalu izinin Azel kalo keluar sama Akhtar," ujarnya lagi.

Melihat raut Ibunya yang tidak seperti biasanya. Azel bertanya-tanya, ada apa dengan Ibunya?

"Kamu berani bantah Ibu gara-gara pacar kamu itu?!"

Azel berjengit kaget mendengar nada suara Ibunya naik. Ia menatap Ibunya yang menatapnya tajam. Alisnya yang tidak terlalu tebal menyatu. Sebenarnya ada apa dengan Ibunya sampai melarang ia untuk bertemu Akhtar. Biasanya juga tidak seperti ini.

"Bu, Azel gak bantah Ibu. Tapi kenapa Azel gak boleh pergi sama Akhtar?"

Azel berusaha menjaga nada suaranya. Berusaha tenang menghadapi emosi Ibunya.

"Kamu masuk kamar! Ibu gak izinin pergi!"

"Kenapa, Bu? Ibu harus ada alasan larang aku pergi."

"Kamu lebih nurut sama pacar kamu di banding sama Ibu?!"

Azel menggeleng kecil. Mengikuti langkah ibunya.

"Ibu kenapa? Azel ada salah sama Ibu? atau Akhtar buat salah sama Ibu?" tanyanya dengan suara yang bergetar. Menatap Ibunya dengan air mata yang menggenang.

"Selama kamu pacaran banyak yang berubah dari kamu. Kamu jadi sering pulang malem, gak pernah meluangkan waktu sama Ibu lagi."

"Karena kamu lebih sibuk pacaran ketimbang sama Ibu lagi  kayak dulu."

The Strait of GibraltarWhere stories live. Discover now