Epilog; Juna

1.4K 273 36
                                    

"Manusia akan selalu punya dua muka untuk ditampilkan pada manusia-manusia lainnya, atau bahkan lebih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Manusia akan selalu punya dua muka untuk ditampilkan pada manusia-manusia lainnya, atau bahkan lebih." 



Sebagai pembuka cerita, gue akan bicara seputar hal acak terkait kehidupan gue sebelum mendarat di Andromeda secara gak terduga. Bukan hal yang terlalu penting, hanya saja gue rasa cerita ini perlu gue ungkap karena... ya pengin cerita aja. Kebanyakan anak kontrakan, atau bisa dibilang semuanya, kenal gue di saat gue lagi ada di atas alias jadi artis. Padahal dari dulu gue memang udah terkenal, cuman mereka aja yang kayak hidup di goa dan jauh dari era perubahan dunia yang semakin cepat.

Coba tanya ibu-ibu di Komplek Melati apa kenal dengan bocah yang namanya Abid Arjuna Reja, pasti yang akan lo dengar hanya berupa sanjungan tentang anak calon artis di masa depan.

Coba tanya ibu-ibu di Komplek Melati apa kenal dengan bocah yang namanya Abid Arjuna Reja, pasti yang akan lo dengar hanya berupa sanjungan tentang anak calon artis di masa depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue gak bohong, sebab dari usia menginjak taman kanak-kanak, mama gue udah memberikan bekal bagaimana jadi seseorang yang tampak mempesona di depan kamera. Gue diikutkan di sebuah ajang fashion show tingkat kecamatan, kabupaten sampai provinsi. Hadiah menang dari sekolah berupa shooting video klip khusus untuk pembuatan album musik mini sekolah, di mana di situ ada gue nyanyi lagu anak-anak bareng murid yang menang di kategori lomba lain.

Gue masih ingat betul muka gue dibedakin supaya lebih ganteng, padahal udah ganteng maksimal. Pakai celana jins, sepatu boots cokelat, kemeja kotak-kotak, kacamata gagang merah dengan lensa hitam, plus topi yang letaknya dimiringin. Dulu gue kebagian lagu Cicak Cicak di Dinding dan Kring Kring Bunyi Sepeda yang harus gue hafal betul nadanya selama seminggu. Juga pas nyanyi gaya gue selalu nunjuk tembok bagian atas dan sepeda butut gue dicat ulang sama papa karena waktunya mepet, gak bisa beli yang baru buat properti shooting.

"Kring, kring, kring, bunyi sepeda. Sepedaku roda dua. Kudapat dari ayah, karena rajin bekerja."

Liriknya gitu... Padahal yang gue pakai rekaman sepedanya roda empat. Bukan roda dua karena gue masih belum bisa naik sendiri tanpa dipegangi. Mana roda kecilnya yang sebelah kanan agak meleyot pula habis ketabrak pagar tetangga, jadinya kalau dipakai gak balance sama sekali.

ANDROMEDAWhere stories live. Discover now