[Juna] Kaca Potret - 01

4.3K 658 215
                                    

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.



Abid Arjuna Reja [Juna]

Abid Arjuna Reja [Juna]

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.



"Jun, posenya gagahin dikit dong. Kepalamu kurang ke atas, terus itu tangannya... pegang kerahnya yang bener."

"Loh, tadi katanya saya harus pose begitu, Mas, supaya logo brand kelihatanㅡ"

"Iya, aku paham, tapi ekspresi kamu gak mendukung. Kamu bilang kita bisa ambil foto hari ini, tapi kenapa kamu gak bersemangat seperti itu? Mana profesionalitas kamu?"

Kata abang-abang tertua di kontrakan, mencari kerja itu susah, tapi lebih susah lagi menyamankan diri di tengah-tengah kumpulan orang yang enggak banget sebagai pasangan kerja.

Awalnya Juna gak terlalu memikirkan bahwa ucapan itu benar adanya karena tiap pekerjaan akan selalu berpatok pada uang yang dihasilkan. Kenyamanan diri dalam bekerja merupakan hal nomor dua yang bisa dijadikan acuan supaya tetap betah atau memilih resign. Walaupun Juna masih belum sepenuhnya terjun ke dalam dunia kerja secara full-time, tapi dia sudah cukup berpengalaman mencari tambahan biaya kuliah dengan menjalani panggilan pemotretan untuk koleksi salah satu distro dan toko pakaian lokal online.

Hari ini bukan satu-satunya hari di mana dia merasa lelah dengan ocehan si tukang foto yang banyak omong. Sejak setengah jam yang lalu pose Juna nyaris selalu dicerca dan dibenarkan, padahal sudah sesuai intruksi yang diberikan. Yang salah bagian ini lah, itu lah, kurang ini dan kurang itu. Padahal Juna sempat berekspektasi besar bahwa hari ini tempat pemotretannya akan menjadi tempat bersantaiㅡdalam artian yang baik, bukan menyepelekan tanggung jawabㅡdan menyenangkan, tapi kelihatannya berbanding terbalik. Juna sadar betul apabila performanya menurun atau kurang, dia akan meminta maaf kepada seluruh kru terlebih dahulu supaya mereka gak memberikan pandangan buruk terhadap Juna. Namun, kali ini rasanya serba salah, apapun yang Juna lakukan gak mendapat respon baik dari juru foto.

Awalnya Juna pikir semua manusia yang memiliki pekerjaan itu akan selalu mendapat kepuasan, entah itu berupa materi atau yang lain. Contohnya seperti Aksa yang seringkali mendapat bonus lebih apabila pelayanan yang dia berikan semakin baik, atau Jovi yang mendapat tambahan gaji karena melebihi target penjualan perusahaan, juga Joshua yang dianggap beruntung karena terkadang juga mendapat tunjangan karyawan dari berbagai program khusus sekolah. Bagi orang lain pun yang melakukan pekerjaannya dengan terpaksa, lama-lama pasti akan terbiasa karena hal itu merupakan suatu tuntutan untuk bertahan hidup. Rasa lelah yang didapat akan lenyap ketika pendapatan yang diterima sudah di atas telapak tangan. Berbeda dengan kuliah yang dalam sekilas pandangan punya definisi yang berbeda menurutnya sendiri; dapet uang kagak, capek pikiran sama waktu iya.

ANDROMEDAKde žijí příběhy. Začni objevovat