Part 60 - Membuka Luka Lama

1.8K 288 54
                                    

Warning Typo !

Momoi diam-diam mengikuti (your name). Ia tidak sengaja melihat (your name) bersama anak-anak Rakuzan dan mendengar semuanya. Momoi merasa sedikit lega, seperti nya hubungan (your name) dengan Akashi mulai membaik.

Momoi yang hendak memanggil (your name) membungkam mulut nya karena melihat (your name) yang tiba-tiba berlari. Momoi berpikir (your name) mau menyusul teman setim nya. Berpikir demikian membuat Momoi panik, ia khawatir tidak dapat waktu untuk berbicara dengan (your name).

Ia sudah dengan susah payah nya meminta Aomine untuk pulang duluan yang dimana dengan kepekaan nya, Aomine benar-benar pulang duluan meninggalkan perempuan sendirian di malam seperti ini.

(your name) memasuki sebuah ruangan. Momoi melihat papan plat bertuliskan toilet "Ini kesempatan ku." Momoi keluar dari persembunyiannya.

Semakin Momoi mendekati toilet semakin jelas ia mendengar sebuah suara orang muntah. Momoi hanya berharap di toilet tidak ada siapapun kecuali mereka berdua.

Momoi mendorong pintu "(your name)-chan kita perlu bicara- !!!"suara Momoi tercekat di udara. Untuk sesaat Momoi berhenti bernapas dan menatap horror pemandangan di depannya.

"Sat-chan ?" bisik (your name) lemah. Ternyata suara orang muntah itu berasal dari (your name) namun yang di muntahkan tidak hanya sekedar sisa makanan melainkan diikuti cairan merah yang sangat pekat nan berbau amis.

Bibir (your name) tersisa bercak merah, di telapak tangannya , dan begitu juga wastafel di hadapan (your name).

Mata (your name) menatap buram Momoi dan kaki nya terasa lemas sehingga perempuan itu tak sanggup menahan beban tubuh nya sendiri.

"(your name)-chan !" dengan sigap, Momoi menangkap tubuh (your name) dan memeluk nya.

"(your name)-chan k-kamu kenapaaa ?" Momoi menangis di sela pertanyaannya. Ia tidak pernah melihat keadaan (your name) seburuk ini dari sudut pandang fisik.

(your name) berusaha berdiri dengan tegak dengan bantuan Momoi. Momoi menyalakan kran wastafel yang tak sempat (your name) nyalakan. "Kumur-kumur dulu." Titah Momoi yang dituruti (your name).

Momoi membersihkan sisa darah di telapak tangan dan mulut nya (your name) tanpa rasa ragu dan jijik. Momoi mengelap bibir (your name) dengan sapu tangan yang ia bawa dan masih belum membuka topik pembicaraan utama.

"Arigatou Sat-chan." Lirih (your name) seraya tersenyum kecil.

Momoi membuang wajah nya dan tidak sanggup menahan air mata nya keluar. Ia tidak bisa berkata-kata setelah melihat apa yang barusan terjadi.

"Kau sudah mengetahui nya ya ?" tanya (your name).

Momoi masih bungkam namun wajahnya sudah memberikan (your name) jawaban "Jangan beri tahu mereka."

Momoi menaruh kedua tangannya di bahu (your name) agar perempuan itu menatap nya "Kenapa kau selalu seperti ini? Kenapa kau selalu saja menyimpan segala nya sendirian ? Coba tu kalau ada apa-apa bilang....ceritalah...." Momoi mewek di akhir kalimatnya.

(your name) menangkup wajah Momoi dan menghapus airmata nya dengan ibu jari nya "Ini bukan soal itu. Aku akan memberitahu mereka nanti tapi bukan sekarang."

"Apa ini karena Winter Cup ? Masa bodoh dengan itu ! Yang kami pentingkan adalah dirimu, (your name)-chan." Airmata Momoi masih belum berhenti.

(your name) tersenyum "Sat-chan kau tahu kan alasan ku kembali ? Perjuangan kami....perjuangan ku sebentar lagi selesai. Setelah itu aku akan memberitahu mereka."

Momoi memeluk (your name) "Sebaiknya memang harus begitu, (your name)-chan. Kalau tidak, aku tidak akan memaafkan mu !"

(your name) membalas pelukan Momoi dan menikmati sensasi nyaman pelukan sahabat nya itu "Kali ini aku tidak sendirian. Dakara daijoubu Sat-chan. " bisik (your name) menyakinkan sahabat nya.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang