Part 68 - Rumah

1.3K 255 119
                                    

Warning Typo !

-Flashback arc-

(your name) berjalan dengan senyuman di wajah nya. Ia tidak sabar memberikan mocha float yang ia beli tadi ke Haizaki. Agak tidak enak karena ia pamit duluan ke Nijimura tadi. Tapi dari pada Haizaki menyusulnya, lebih baik dia pulang.

(your name) yang sudah hampir sampai, menghentikan langkahnya.

(your name) berdiri tak jauh dari rumah Haizaki namun ia sudah dapat mendengar keributan dari dalam rumah tersebut.

"KENAPA KALIAN TERUS SAJA IKUT CAMPUR URUSAN KU ?!" Haizaki menaikkan nada bicaranya.

"TURUNKAN NADA BICARA MU KETIKA BERBICARA DENGAN ORANG TUA, SHOGO !" Suara Ayah Haizaki juga tak kalah tinggi. Keduanya sudah di pastikan sangat marah sekarang.

Haizaki mengepalkan kedua tangannya sangat kuat "APA ? ORANG TUA KATAMU ? SEJAK AWAL KALIAN TIDAK BERSIKAP LAYAK NYA ORANG TUA. Kenapa sekarang kau bersikap sok jadi orang tua yang baik, HAH ?!"

PLAK !

(your name) membungkam mulut nya ketika mendengar suara tamparan itu. (your name) ingin sekali membawa Haizaki pergi dari sana sekarang, namun ia tidak memiliki keberanian. Ini masalah yang sangat serius yang tidak bisa ia asal ikut campur.

Haizaki melirik ibu nya yang masih tidak bereaksi di meja makan, mata ibu nya masih terpaku di layar laptop dengan jari-jari tangannya yang mengetik sesuatu.

Haizaki tertawa seraya mengelap sudut bibir nya yang berdarah. Bahkan ibu nya bersikap tidak terjadi apa-apa setelah melihat putra nya di tampar keras seperti itu.

"Aku tidak pernah meminta uang kalian lagi sejak aku masuk SMP, aku tidak pernah meminta apapun sama kalian. Kalian yang terus bertengkar, aku tidak peduli. Kalian yang sibuk kerja dan tidak memperhatikan anak sendiri, aku tidak peduli.

Karena itu kenapa-KENAPA KALIAN SELALU IKUT CAMPUR URUSAN KU ?! KENAPA KALIAN SELALU MENILAI APAPUN YANG KULAKUKAN ?! AKU SELALU SALAH DIMATA KALIAN KAN ? KARENA ITU JANGAN PEDULI KAN AKU ! URUS SAJA DIRI KALIAN SENDIRI !" Haizaki meluapkan amarahnya yang sudah tahan dari tadi.

(your name) menangkap nada putus asa Haizaki di balik bentakannya.

Kakak perempuannya Haizaki meringkuk ketakutan di belakang Ayahnya. Tangannya menutup kedua telinga nya berharap tidak mendengar apapun dan mata nya ia tutup rapat-rapat. Punggungnnya tampak bergetar.

"Nee-chan lebih baik kau segera pergi dari keluarga busuk ini. Cari uang sendiri, jangan harapkan mereka. Jadi lon*e atau apapun itu yang penting kau tidak bergantung dengan kedua orang ini." Haizaki tahu kakaknya menyimpan beban yang sama, rasa sakit yang sama. Namun karena hubungan Haizaki dengan kakak nya juga tidak begitu baik, Haizaki pun juga tidak peduli dengan kakaknya.

Yang mereka pedulikan adalah bagaimana mereka bertahan hidup di lingkungan keluarga yang seperti ini.

Mata Ayah Haizaki melotot, wajah nya mulai memerah, dan urat di wajah dahi nya timbul karena saking emosi nya "SHOGO !" bentak ayah Shogo.

Haizaki memutar bola mata nya lalu membalikkan badannya hendak pergi dari rumahnya tak memperdulikan teriakan ayah nya.

Haizaki berlari melewati (your name) begitu saja. Pikiran Haizaki terlalu kacau untuk menyadari keberadaan (your name).

"Sho-chan !" Bahkan panggilan (your name) tak dapat ia dengar.

Minuman itu tanpa sadar terlepas dari genggaman (your name) dan terjatuh di jalananan. (your name) berlari mengejar Haizaki takut Haizaki melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang