Part 89 - Sang Penolong

1.6K 259 408
                                    

Warning Typo !

-Flash *Plak udah selesai woi !

Semuanya terdiam setelah Kuroko dan (your name) mengakhiri cerita mereka dari sudut pandang masing-masing.

"Awalnya aku berniat, tidak mau berhubungan lagi dengan basket. Aku hanya ingin mensupport Taiga-chan dan melihatnya mengalahkan Kisedai dari jauh. Tapi berkat Tetsuya-kun, aku bergabung."

"Kenapa Kuroko-kun bisa begitu yakin kalau aku akan berpikiran sama? Bukan kah waktu itu Kuroko-kun juga mendengar nya ?" ucap (your name) seraya menghapus air mata nya.

Kuroko tersenyum "Aku merasa... meskipun (your name)-chan berkata seperti itu, sebenarnya (your name)-chan tidak merasa begitu. (your name)-chan sayang pada mereka, aku tau itu."

"Aku bersyukur dapat bergabung dengan tim ini dan berteman dengan kalian semua. Arigatou, aku tidak akan seperti sekarang jika bukan karena kalian semua." (your name) tersenyum penuh arti. Setiap ucapannya ia katakan dengan sepenuh hati.

Tidak ada satupun yang bersuara, (your name) juga tidak dapat melihat ekspresi teman-temannya karena kepala mereka yang menunduk, bahkan Kuroko pun juga melakukan hal yang sama.

'Yappari...seharusnya aku tidak menceritakan ini. Ini terlalu berat untuk di terima mereka.' (your name) menurunkan pandangannya sedih.

Seharusnya mereka merayakan kemenangan mereka dengan hal-hal menyenangkan tidak dengan bercerita hal menyedihkan seperti ini.

(your name) menoleh ketika merasakan bahunya di sentuh. Kagami memberikan tatapan tidak nyaman, rupanya pria itu juga berpikir sama dengan (your name).

"(your name)-chan..." Panggil Kuroko dengan ekspresi wajah yang tak bisa di tebak karena poni rambutnya yang menutupi matanya.

Kuroko meraih kedua tangan (your name) lalu membungkukkan sedikit badannya, membawa tangan (your name) ke wajah pria itu.

Kuroko tak mengatakan apapun lagi setelah itu namun punggungnya sedikit gemetar. (your name) merasakan tetesan air di tangannya.

Mata (your name) perlahan-lahan membulat terkejut "Tetsuya-kun...." Lirih (your name) tak percaya.

Isakan kecil Kuroko berubah menjadi tangisan pilu yang membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasakan kesedihan dari tangisan itu.

Kuroko menangis dengan tangannya yang tidak melepaskan tangan (your name) dari genggamannya.

"Sumimasen...sumimasendeshita...." Kuroko terus mengulang ucapan permintaan maafnya, berharap perasaan bersalahnya menghilang namun yang ada dada nya terasa sakit dan pria berhati lembut itu semakin menyalahkan dirinya sendiri.

"Tetsuya-kun." Meskipun sudah di panggil berkali-kali, Kuroko tidak bergeming. Jujur saja dia malu menatap (your name) sekarang.

Setelah ia tahu apa yang sudah temannya alami, Kuroko tak sanggup melihat mata (your name). Disaat (your name) tidak memiliki siapapun untuk bersandar, kenapa Kuroko tidak ada saat gadis itu membutuhkannya ?

Hati (your name) ikut sedih melihat keadaan Kuroko sekarang. Dirinya tidak pernah melihat Kuroko menangis seperti ini, bahkan ketika Ogiwara di kalahkan, pria itu menangis tanpa suara.

"Tetsuya-kun tidak perlu minta maaf. Dari awal aku tidak pernah menyalahkan kalian semua, tak sekalipun aku marah dengan kalian. Yang berlalu biarlah berlalu, kita tidak bisa memperbaikinya. Sekarang angkat kepalamu, aku ingin melihat wajahmu." Pinta (your name) dengan nada lembut.

Kuroko pun mengangkat wajahnya dan memperbaiki posisi duduknya.

"Ahh...lihat mata mu sudah mulai bengkak. Tolong jangan menangis lagi Tetsuya-kun." (your name) menghapus air mata serta jejak nya dari mata dan pipi Kuroko.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang