Part 42 - Latihan

2.8K 434 37
                                    

Warning Typo !

Keesokan hari nya Seirin menonton pertandingan tim lain beserta Alex di dalamnya. Alex ingin mengetahui seberapa kuat pemain dari Jepang.

Mata Alex berbinar-binar antusias dari bangku nya "Hei hei lumayan juga ini. Jujur saja, tadinya aku tak berharap lebih dari basketnya Jepang. Jadi, untuk itu aku akan meminta maaf. Ukuran dan kekuatan mereka masih kurang tapi kecepatan dan strategi mereka mengesankan."

Alex memangku dagu nya "Selain itu, setiap pemainnya juga hebat-hebat. Terutama si No 7, yang baru saja masuk ke lapangan."

Mata (your name) menyelusuri seluruh lapangan mencari pemain yang di bicarakan Alex. (your name) membuka buku catatannya.

"Mereka berhasil mencapai empat besar di Interhigh tahun lalu. Si No 7 itu adalah Kobayashi Keisuke dari SMA Onita. Tinggi 188 cm, dia adalah point guard yang tak bisa dianggap remeh. Dia hebat dalam operan dan mencetak angka. Dia salah satu pemain terbaik di Jepang." Jelas (your name) panjang.

Kagami masih belum berpendapat apapun. Ia sedang asyik mengunyah keripik kentang nya. Lalu menyuapi (your name) bergantian.

Alex tersenyum miring "Dia punya sesuatu yang istimewa. Dia lumayan."

Mata Kagami menyipit dan raut wajah nya berubah serius ketika melihat pemain dari Kiseki no Sedai yang masuk ke lapangan "Tapi...lawannya hari ini..." gumamnya.

Midorima muncul dengan aura tak biasa nya. Ia terlihat haus akan kemenangan. Mata Alex membulat terkejut. Meskipun Midorima belum menunjukkan kemampuannya, tapi Alex tau betapa mengerikannya kemampuan Midorima hanya sekali lihat.

Dan benar saja pertandingan di menangkan Shutoku dengan skor 109-71. Tidak hanya itu baik Kaijou maupun Yosei yang bermain hari ini juga menang telak. Mata Alex gemetar khawatir. Ia tak menyangka ada pemain yang sangat hebat, kuat, dan berbakat di Jepang. Kiseki no Sedai memang sangat mengerikan.

Pertandingan hari ini telah selesai. Seirin pun beranjak dari duduk mereka dan segera pergi. (your name) menghentikan langkah nya dan menoleh ke belakangnya. Kuroko berjalan pelan dengan wajah berpikir.

"Tetsuya-kun ada apa ?" Kuroko mengangkat kepala nya yang sedari tadi menunduk. Kuroko langsung merasa tidak enak ketika melihat (your name) yang khawatir.

"Aku ingin belajar shooting."

"Eh ?"

Pernyataan tiba-tiba Kuroko membuat (your name) terkejut untuk sesaat tapi setelah itu (your name) tersenyum. Kuroko mencari banyak cara untuk mengembangkan dirinya untuk kemenangan Tim. Tapi karena shooting adalah salah satu hal yang sulit dilakukan Kuroko bahkan sejak mereka masih di Teiko dulu, Kuroko harus berlatih keras untuk itu.

"Wakatta. Aku akan minta Shin-chan membantu kita." (your name) mengeluarkan ponsel nya dan hendak mencari kontak Midorima. Tangan Kuroko menurunkan tangan (your name) "Tidak perlu (your name)-chan. Ada orang lain yang kubutuhkan. Kupikir dia yang terbaik saat ini."

(your name) berpikir keras. Adakah orang lain yang memiliki shoot sehebat Midorima atau setidaknya siapa 'orang lain' yang Kuroko maksud.

"Aomine-kun." Ucap Kuroko yang menjawab pertanyaan di kepala (your name).

"Daiki-kun ?" beo (your name) bingung. (your name) mencoba mencari alasan kenapa Kuroko memilih Aomine ketimbang Midorima yang bisa di sebut expert dalam hal pershootingan.

Alasan pertama : Cara mengajar

Midorima terlalu kaku dan tegas. Seperti guru killer di kelas. Yang ada Kuroko dimarahi terus karena tidak melakukan shoot-an dengan benar/sempurna.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang