⁰⁵

478 57 5
                                    

" lu deket banget kayaknya sama Rio "

" kayak yang lu liat, emang kenapa kalau gw deket dia ? toh dia berhak berteman dengan siapapun, dan lagi, inget lu bukan siapa siapa dia yang berhak ngehalangin gw deket sama dia "

Setelah mengatakan itu, Ren langsung pergi, dia muak mengurusi Farrel. Farrel membiarkan Ren pergi meninggalkan nya sendiri disana, walaupun urusan mereka belum selesai. Farrel berniat memberi Ren peringatan, tak dia sangka ternyata Ren lebih berani dari yang dia duga, lawan yang cukup sulit ternyata. Padahal Ren dulu teman nya, namun sejak perasaan cintanya pada Rio semakin membesar, dia tidak peduli lagi dengan status teman itu, siapapun yang menghalangi dia memiliki sesuatu, maka dia yang akan berurusan dengan nya.

Bisa dibayangkan kenapa Farrel begitu berani pada Ren? Ren bukan siapa siapa, bahkan orang orang disekolah tahu kalau dia tak punya siapa siapa di kota itu, kalaupun ada yang menyakitinya pasti yang turun tangan adalah orang tua Rio, mereka seakan memiliki 3 putra sekarang ini bila ditambah Ren. Rio memiliki seorang kakak laki-laki yang kebetulan alumni sekolah itu juga, jadi wajar bila Rio di sekolahkan di sekolah yang sama dengan kakak nya, sudah turun temurun.

Justru karena kedekatan Ren dan orang tua Rio juga lah yang membuat Farrel nekad, bila dia merusak hubungan itu, Ren tidak akan bisa hidup lagi, darimana dia hidup bukan kalau tidak ada campur tangan dari Rio dan keluarganya? Jika saja Farrel lebih berani dulu, mungkin dia bisa mengunakan orang dalam di keluarga Rio untuk mendekatkan dirinya, sayang kenapa harus Ren yang lebih duluan mendapatkan apa yang dia mau, sayang sih, walaupun dekat tapi Ren tak punya status jelas dengan Rio, jadi percuma saja bukan?

gw bakal milikin Rio, dan lu gak akan bisa apa apa kalau gak ada dia

— Partner —

" pulang ku anter ya ? "
Ren melirik Rio, dia lantas menggelengkan kepalanya.

" gak usah, kamu kan ada acara masa aku ganggu waktu kamu "

Rio menghentikan aktivitas makannya, melihat Ren dengan seksama, apakah ada luka di kepala pria itu sehingga dia sangat berbeda dari biasanya? Menyadari Rio seperti tengah mencari sesuatu, Ren segera menarik tangan Rio dan mengeluskan nya ke kepalanya, membiarkan Rio menyentuh setiap inci kepalanya. Tentu bisa ditebak, Rio dan Ren tidak sendirian disana, ada team team Lambe Turah Melvin juga, mereka bersembunyi agar tidak ketahuan, mereka lantas segera memotret bahan berita hot tersebut. Kapan lagi mereka justru mendapatkan kemudahan seperti ini bukan?

Baik Ren maupun Rio menyukai suasana sepi seperti ini, rasanya membuat mereka tenang, seperti jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang sangat penuh dengan polusi. Sebagian wajah Ren tertutup bayang bayang dedaunan pohon, membuat nya terlihat lebih menarik lagi, Ren menyadari beberapa gerak gerik Rio yang seperti nya akan menerkam nya, kalau di apartemen sih akan dia biarkan, tapi ini di tempat umum walaupun sepi, bisa saja team Lambe Turah kebanggan Melvin disana bukan? Dengan segera Ren menahan pergerakan Rio.

" jangan ya, hehe "

" huh.. ya udah deh "

Ren menghela nafasnya lega, karena Rio tidak melanjutkan aktivitas nya, dia malah kembali melanjutkan makan siangnya yang tertunda. Ren juga tak mau pingsan dadakan karena lupa makan, jadi dia segera bergabung dengan Rio, makan siang bersamaan dengan Rio. Setelah menuliskan artikel tentang Rio dan Ren di website gosip mereka, Team Lambe Turah Melvin segera pergi dari sana, melapor pada ketua mereka bahwa mereka habis mendapat rezeki nomplok, dengan mendapat berita hot belakangan ini soal Rio dan Ren.

— Partner —

Farrel benar benar geram, lagi dan lagi website gosip itu memberitakan tentang Rio dan Ren, dia sangat iri, seharusnya dia yang disana dengan Rio, bukan Ren. Dia benar benar harus melancarkan rencananya, Daniel juga berada di pihak nya kan? Dia harus senang karena ada yang mendukung nya. Tanpa Farrel sadari, sedari tadi Arkan dan Melvin sedang heboh karena berita anak buah Melvin. Bagaimana tidak? Diam diam ternyata Ren lebih dekat dengan Rio, mereka memang tahu mereka dekat, tapi tidak tahu jika benar benar sampai menghabiskan waktu bersama seperti ini.

" nah liat, si artis dateng "

Ren melirik ke arah Melvin dan Arkan, dengan segera menghampiri mereka berdua. Ponsel mereka lagi lagi menampilkan berita soalnya dan Rio, sepertinya tiada hari tanpa gosip soalnya dan Rio. Lama lama sekolahnya bisa jadi penggemar nya, bahkan saat dia lewat tadi beberapa bisik bisik sayup sayup terdengar, ada yang mendukung dirinya dan Rio bersama, ada juga yang justru ingin merebut Rio dari Ren, atau ada juga yang mendukung Farrel dengan Rio karena sikap beraninya yang mendekati Rio secara terang-terangan, berbeda dengan Ren yang memang tidak terlihat tertarik pada Rio, walaupun selalu bersama, ya itu menurut orang lain, pada dasarnya Ren juga manusia biasa, dia lah orang yang menaruh harapan paling dalam untuk Rio.

" kalian kayaknya kagak bosen liatin berita gw sama Rio "

Beberapa orang menatap bersamaan ke arah Ren, termasuk Arkan dan juga Melvin, mereka benar benar terkejut karena Ren memanggil Rio tanpa iming-iming senior atau kakak seperti junior lainnya. Apakah ini artinya mereka sudah sangat dekat? Tentu saja Ren itu tipikal orang yang mudah risih, dia tidak suka jadi pusat perhatian seperti ini. Dia lebih memilih duduk di dekat Arkan dan Melvin, agar pandangan orang tak bisa menangkapnya dimana. Jauh dari sana Farrel tentu saja sedang memulai aksinya.

" lu kayaknya deket banget sama Kak Rio senior kita itu "

iya deket, banget malahan, beberapa kali gw sama dia ngewe
" y-ya seperti yang kalian liat "

Ren mencoba setenang mungkin ketika menjawab pertanyaan yang Arkan ajukan padanya tadi, di dalam hatinya saja, Ren sudah mengatakan kalimat keramat yang bila terucap bisa benar benar merusakkan kehidupan pribadinya. Untunglah dia memakai filter pada mulutnya tadi, kalau tidak ck ck, dunia ini isinya ngewe doang. Bahkan ketika di dekat Arkan dan Melvin saja Ren merasa tidak nyaman, dengan segera dia berdiri meninggalkan sahabat sahabat nya yang menatapnya keheranan.

— Partner —

" jangan aneh aneh Rel, kalau kamu mau dekat dengan saya jangan usik orang terdekat saya, permisi "

Farrel tersenyum miring melihat Rio melangkah kakinya menjauh dari Farrel. Dia yakin, segera hubungan Rio dan Ren akan berakhir, dan mungkin dia tidak akan melihat Ren lagi, selamanya. Jahat, memang, tapi dia sangat menyayangi Rio, dia tak mau Rio dekat dengan siapapun kecuali dirinya. Tak peduli orang memanggil nya stress atau apapun itu, yang pasti dia akan memiliki Rio, bahkan kalau boleh dia akan membuat Rio menjadi miliknya satu satunya, dan orang lain tidak akan bisa mengambil Rio darinya.

RioRen emang gemes, lebih gemes kalau mereka pisah




















TBC

double update, alur cerita Partner lebih gampang dan santai ketimbang Twilight, jadi bisa dibilang gak sesusah sebelum nya, malah Ken enjoy banget selama nulisnya:> segini dulu ya

Stay healthy !
See you next part !

- Kenzo

Partner [ END ]Where stories live. Discover now