¹¹

423 51 19
                                    

Esoknya di sekolah Farrel tersenyum miring ketika melihat Ren berjalan melewati nya begitu saja, dia puas melihat Ren terpuruk seperti ini, walau agak janggal juga kenapa dia senyum senyum sendiri seperti orang yang pacaran lewat ponsel, hobinya senyum senyum di depan ponselnya. Tapi Ren mencoba acuh, dia belum pergi ke dokter untuk memastikan keadaan nya, mungkin nanti dia bisa ke sana saat Rio sedang tak di apartemen. Ngomong ngomong soal itu, Ren jadi teringat kejadian kemarin.

flashback

" kamu ngapain nonton drama yang kayak gitu sih, serem tau "

Ren terkejut saat melihat Rio tiba tiba sudah berada di belakang nya, bertepatan dengan drama yang di putar Ren adalah soal keadaan nya. Ren belum bilang pada Rio soal kehamilan nya, karena dia juga belum yakin jika dia hamil. Tapi itu benar benar mengejutkan, padahal baru juga dia ingin membicarakan soal itu pada dirinya sendiri, tiba tiba Rio pulang dan mengejutkan nya, untung saja Ren tidak keceplosan.

" gak sengaja liat.. penasaran, jadi ku tonton deh "

" penasaran mu serem, jangan ditonton drama kayak gitu, nanti malah ngasih efek buruk, kalau over thinking kan gak enak "

Seakan dejavu, Rio seakan-akan membaca pikiran Ren saat itu. Ren memang sedang over thinking, tapi kenapa bisa kebetulan seperti itu? Ren sebenarnya ingin bertanya, dari mana Rio, dan kemana saja pria itu akhir akhir ini, selain sering tidak berada di apartemen, Rio juga jadi sering pulang larut, tapi Ren sadar, dia bukan siapa siapa, tak punya hak untuk bertanya soal itu.

flashback off

— Partner —

Ren berjalan santai menuju rumah sakit terdekat di daerah di situ, dia sendirian, membawa uang nya sendiri, jaga jaga dia harus membayar semua administrasi nya. Ren sangat berhati hati, takut ada yang mengikutinya, dia sangat gugup, karena ini pertama kali nya dia pergi ke rumah sakit itu, meskipun dia sering melihat nya ketika berangkat bersama Rio.

Ekor mata Ren melihat suatu pemandangan yang tak jauh dari tempat nya berada saat ini. Ren sebenar nya terkejut, yang membuat nya semakin terkejut karena dia mengenal siapa saja yang berada di sana, kecuali satu orang, yang dia lihat saat ini adalah sosok Rio, bersama seorang wanita, tertawa-tawa dengan bebasnya, seakan dia tidak memiliki beban apapun.

Ren merasa hatinya kembali berdenyut nyeri, dia disana berusaha menyembunyikan fakta mengejutkan itu sendirian, sedangkan pelaku nya nampak seperti orang yang tidak tahu menahu soal itu. Ingin rasanya Ren berlari meninggalkan tempat itu, tapi keyakinan nya soal keberadaan si kecil membuat nya mau tak mau harus ke sana, melewati Rio seakan tidak ada apa apa yang terjadi di antara mereka.

Rio sesekali tertawa disana, dia sempat menyadari kehadiran Ren, yang di aneh kan kenapa bisa Ren ada di sana juga? Apakah Ren diam diam menyembunyikan sesuatu darinya? Rio ingin mengikuti Ren, tapi dia rasa itu adalah privasi Ren, dia tak berhak ikut campur, jadi Rio kembali melanjutkan kegiatan sebelum nya.

Di ruang tunggu, Ren memainkan ujung mantelnya dengan gugup, semua orang disana datang bersama pasangan nya, dia jadi malu sendiri. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing, Ren takut untuk memulai obrolan dengan orang asing, lagi disana tidak ada yang bisa dia ajak bicara.

" lho, ngapain kamu ke sini ? "
Ren melirik ke samping nya terkejut, ada seseorang yang tiba tiba menepuk pundak nya.

" e-eum anu.. "

" kamu hamil juga ? wah, muda muda hamil, emang gak berat ? "

Ren menatap heran gadis di samping nya itu, dia nampak sangat antusias untuk mengobrol dengan Ren. Ren melirik perut gadis itu, dia juga hamil, kalau bisa dia perkirakan, mungkin gadis ini tak memiliki jarak umur yang jauh dengan nya, mungkin hanya berbeda 4/5 tahunan saja. Si gadis yang sempat di cueki itu kembali menanyakan hal yang sama pada Ren, dan disitu Ren langsung menjawab setelah ngebug dulu tadi.

Partner [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang