3. Shame on Me

8.4K 657 15
                                    

"I didn't fall, i'm just spending some quality time with the floor"

"I didn't fall, i'm just spending some quality time with the floor"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu. Tepat pukul tujuh.

Aku sudah berada di depan ruang guru untuk mengumpulkan tugas dari Bu Parti. Aku mengutuki kedua temanku, saat tadi kuajak ke ruang guru malah mengacir pergi.

Oke, aku hanya perlu masuk lalu menaruh kertas ini di meja Bu Parti. Setelah mengetuk pintu dan salam, aku melangkah masuk dan menuju meja Bu Parti yang kebetulan kosong. Berarti Bu Parti mungkin belum berangkat.

Saat hendak putar balik, aku dipanggil oleh salah satu guru matematika disini.

"Tolong bantu ibuk ya. Bawa buku-buku yang di meja saya ke kelas XI Social 2."

Sepertinya beliau merupakan salah satu guru yang suka masuk kelas sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Sebagai murid yang baik, aku langsung melaksanakan perintahnya. Sekalian liat kak Nio pikirku senang. Aku mengikuti langkah beliau dari belakang dengan membawa setumpuk buku tulis.

Akhirnya sampai juga di lorong kelas XI. Aku sebenarnya agak takut mau masuk ke ruang kelas XI, soalnya kata Sesil hampir semua kakak kelas itu galak. Kan aku jadi parno sendiri. Tapi karena aku bareng sama guru jadi nggak mungkinkan mereka galak sama aku.

Ibu guru itu masuk ke dalam ruang kelas dan menyuruhku untuk mengikutinya masuk. "Aduh, Bu Tia tambah cantik aja," goda salah satu siswa laki-laki yang berada di belakang kelas. Oh namanya Bu Tia ucapku dalam hati.

"Loh, Bu Tia bawa murid baru ya?" tanya seorang siswi yang duduk di depan meja guru.

Bu Tia hanya bisa geleng kepala melihat tingkah ajaib muridnya. "Adik kelas kalian ini. Orang mukanya masih imut gitu," jelas Bu Tia pada siswi yang bertanya tadi.

"Bu Tia mah pilih kasih, kita belum pernah tu dipuji sama ibuk. Kalau adek kelas aja tiap hari ada aja yang dipuji," seloroh siswi perempuan tengah berakting menghapus air mata.

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang