21. He's the Trap

4.6K 415 64
                                    

Jangan lupa VOTE & KOMEN!!!

Happy Reading

"It's the little things you do that makes me so crazily attracted to you."

Aku menarik napas pelan, bagaimana pun juga aku dan Kak El memang selalu beradegan berdua

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Aku menarik napas pelan, bagaimana pun juga aku dan Kak El memang selalu beradegan berdua. Kak Nadya dan Kak Bayu menyemangatiku dari bangku penonton. Mereka membuat moodku naik seketika, aku duduk di depan meja kosong yang sudah di siapkan di tengah panggung. Membuka buku kosong, berpura-pura membacanya tanpa suara.

Bu Tia mengode Kak El untuk berada di posisinya. Dia memperhatikan aku dari belakang. Sebagai Juliet, aku langsung tau bahwa sang kekasihnya tercinta telah datang. Sengaja melambatkan langkahku, kenapa sih harus pakai berpelukan segala? Gimana mau move on kalau adegannya begini mulu gerutuku dalam hati.

Aku sudah sampai didepannya, ini beneran aku harus berpelukan sama dia? Perbedaan tinggi yang sangat jelas mengharuskan aku berjinjit agar bisa melingkarkan kedua tangan ke punggungnya. Tanganku bergerak dengan ragu seraya memajukan tubuhku kearahnya. Remasan lembut di kedua sisi pinggangku membuat tubuhku menegang dan tanpa sadar aku mengeratkan cengkramanku pada baju seragamnya.

"Breathe," titahnya pelan, entah sejak kapan aku menahan napas. Saat aku mencoba mengumpulkan oksigen sebanyak-banyaknya, di atas kepalaku nafasnya terasa panas dan berat.

Jantungku menggila, tak memprediksi bahwa Kak El membalas pelukannya.

Aku mengikutinya yang duduk menyender di atas ranjang. Dia bahkan belum melepaskan sebelah tangannya yang berada di pinggangku. This is unbelievable. He keep changing things and making it more difficult for me.

"That's pretty, kalian berdua lanjut langsung dialog setelah mereka bangun tidur," perintah Bu Tia tersenyum senang.

Aku menutup mataku, lalu membukanya perlahan. Mendongakkan kepala untuk melihat Kak El yang masih menutup matanya berpura-pura tidur.

Look at him. Why he still be so hot? Aku menggelengkan kepalaku, otakku sepertinya konslet. Bisa-bisanya aku berpikiran seperti itu, fokus Esysha, fokus.

Aku menggoyangkan tubuhnya pelan. Matanya terbuka seketika tatapan kami bertemu. Aku menarik napas pelan, mencoba menormalkan detak jantung. Just saying, it's useless and didn't work.

"You should go right now. It's nowhere near the dawn. But you heard the nightingale and not a lark, I swear. They're always out there every night. Believe me, Love, it was the nightingale." Aku mendorong pelan tubuhnya, agar tidak terlalu dekat denganku lagi.

CHOOSEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin