23. Whisper of Smoke

4.1K 391 30
                                    

Jangan Lupa VOTE DAN KOMEN yaa

Happy Reading!

A: I think about him, but he thinks about her.
But little does she know... he thinks about her too.

"Udah berapa kali gue bilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah berapa kali gue bilang. GUE NGGAK TAU!! Lo ngerti bahasa manusia nggak sih?!"

"Ya terus, kenapa dia bisa sama lo?!"

"Capek gue sama lo, El! Masih untung gue bawa dia kesini!! Lo malah nuduh gue yang nggak-nggak!"

Perdebatan sengit Kak Dara dan Kak El yang menggema di lorong rumah sakit memudahkan kami bertiga menemukan mereka. Kak Orlan segera menempatkan dirinya di tengah Kak El dan Kak Dara untuk menghalangi sang kekasih yang seakan-akan siap mencabik-cabik Kak El.

"Kasih tau temen kamu itu! Enak aja dia nuduh aku!!"

"Calm, okay." Kak Orlan mengusap naik turun lengan atas Kak Dara. Dia menoleh padaku. "Sha, tolong ajak Dara ke depan dulu!"

"Tanpa kamu suruh juga aku nggak mau satu ruangan sama orang emosian kayak dia," sosor Kak Dara melototkan matanya ke arah Kak Nio. "Apa lo?! AYO, SHA, KITA PERGI! Males gue lama-lama disini."

Aku berjalan cepat menyusul Kak Dara yang sudah keluar duluan. Dia memilih duduk menikmati angin malam di taman rumah sakit. Aku tidak tau seberapa kesalnya dia, mungkin sudah di level teratas. Karena wajah ceria dan gurat tawanya yang biasanya dia tampilkan menghilang. Tugasku sekarang menemani dan menunggu Kak Dara meredakan emosinya. Tidak mungkin juga aku mengajaknya mengobrol saat dia masih dikuasai amarah.

"Sorry ya, Sha. Gue sempet neriakin lo tadi," ucapnya tiba-tiba.

Aku menggaruk pelipisku yang tak gatal, "Aa... Ohh, nggak kok, Kak."

Keheningan malam mempermudah Kak Dara meredam emosi yang sebelumnya menyelimutunya. Aku membuka tas ranselku untuk mengambil air mineral yang sempat aku beli di cafe tadi. Kak Dara menerimanya botol yang aku berikan dengan senang hati.

"Kak Dara? Itu... Emm...Kak Rasya. What's happening to her?"

"Well, I can't really tell. But, tadi waktu gue dateng, mobilnya udah nabrak trotoar."

Aku terdiam sebentar mencerna cerita Kak Dara, berusaha menyimpulkan apa yang dialami Kak Rasya. "Kecelakaan tunggal?"

"Kemungkinan besar iya. Berhubung orang-orang di sekitar pada heboh. Gue minta mereka angkatin Rasya ke mobil gue. Terus gue bawa kesini," terangnya yang kutanggapi dengan huruf o memajang.

CHOOSEWhere stories live. Discover now