5.

709 29 2
                                    

Selama kau masih hidup, kau memerlukan alasan. Kalau kau tak memilikinya, itu sama saja dengan
mati.

-


Chit..!

Mobil mewah seseorang berhenti di depan rumah minimalis modern. Ziva, dan Zorion pun keluar setelah mendengarnya.

Mereka saling memandang heran, siapa yang datang ke rumah mereka sepagi ini. Mata mereka membola ketika melihat Farah keluar dari dalam mobil tersebut bersama dengan seorang pria jangkung yang sangat tampan.

"Mommy," gumam Ziva. Dia langsung berlari ke arah Farah lalu memeluknya erat, Farah pun juga membalas pelukannya.

"Ziva, maafin Mommy-Daddy ya. Ziva mau ikut Mommy sama Daddy 'kan? Bareng bang Zo dan bang Kev-" belum sempat melanjutkan omongannya, ucapan Farah terpotong kala Ziva ditarik paksa oleh pria dibelakang mereka.

"Masuk." Zorion, pria itu menatap tajam ke arah Ziva, tangannya masih mencekal lengan mungil Ziva.

"Bang Zo, tapi-"

"Ga ada tapi-tapian masuk Zivanna Aeena Permata, sebelum gua main kasar," bisik Zorion datar dan dingin.

"Zo, Mommy kesini mau memperbaiki semuanya," ucap Farah. Ziva sangat merindukan suara lembut Mommy-nya itu, ia menatap sendu ke arah Farah. Rasanya tak tega melihat Farah seperti ini.

"Mommy mohon, Zo. Tolong kasih kesempatan untuk Mommy-Daddy," lirih Farah. Baru saja ia ingin memeluk pria didepannya ini, karena suara besar milik Zorion dia menjadi mengurungkan niatnya.

"Jangan sentuh saya! Saya tidak sudi disentuh oleh anda," teriak Zorion. Sakit sekali Farah saat mendengar teriakan dari Zorion-yang notabene
anak kandungnya sendiri.

"Bang! Lo kelewatan, gimana pun juga Mommy itu-"

Zorion memajukan wajahnya sehingga berjarak dekat antara wajahnya dengan Ziva. "Gak usah ngejawab terus bisa?"

Zorion menatap lekat iris mata Ziva. Cukup! Kesabaran dia sudah habis, dia menarik paksa Ziva, dan gadis itu memberontak membuatnya emosi. Pria itu mengangkat tubuhnya, dan menggendongnya bak koala.

"Ziizooo ...," lirih Farah. Dengan cepat laki-laki yang berada di samping mobil tersebut, menenangkan diri Farah.

"Sabar nyonya, mari saya antar pulang," tawar laki-laki itu. Panggil saja dia Johan-dia adalah orang yang sangat dipercayai oleh keluarga Trisson. Dia sudah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak.

Yo yang mau jadi sugar baby nya Om Johan, komen disini (Paragraf) sebagai pendaftaran.

o0o

Kini mobil yang dikendarai oleh Johan sudah sampai di pekarangan rumah, ralat bukan rumah melainkan sebuah mansion mewah.

"Mommy, why uncle?"

"Madam, fine. It just seems like the depression is coming back," jelas Johan. Dia mengambil handphonenya dari saku bajunya, ia mengirimkan pesan kepada seseorang.

"Keveenn," panggil Farah lirih.

"Yes, mom."

"Bring your siblings here, stay with us ...," ucapnya dengan sendu.

Z I Z O | POSSESSIVE BROTHER (HIAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang