22.

164 9 0
                                    

WARNING!!
TOLONG DIBACA JANGAN DI SKIP!

BANYAK YANG NGIRA CERITA INI TUH TENTANG BROTHER COMPLEX/SISTER COMPLEX, PLISSSS YA CERITA INI TUH TENTANG KELUARGA BUKAN CERITA KEK GITUAN 🙄.

ADA YANG NUNGGUIN GAK SIH? ENGGAK YA KAYAKNYA:)

-

Kadang cemburu itu serba salah, diungkapkan merusak, dipendam sakit, ditahan sesak.

-

Kedua pasangan sejoli tengah memilih buku di Gramedia ternama di kota Garut ini. Seorang gadis menatap kedua sejoli itu dengan tatapan kesal, ia berniat untuk menghampiri mereka. Namun, baru beberapa langkah seorang pria bertubuh tinggi itu mencekal tangannya.

Pria itu mengajak dia pergi ke restoran guna menghilangkan rasa kesal, gadis itu mengangguk setuju.

Setelah sampai di restoran.. gadis itu menangis di dekapan seorang pria, pria itu mengusap-usap kepalanya guna memberikan ketenangan.

Kejadian itu tidak disengaja dilihat oleh seseorang, pria tersebut menatap tak suka abang-adik itu, lalu ia pergi meninggalkan temannya begitu saja karena kesal menatap mereka berdua (abang adik) itu sangat akrab.

Karena ia tak fokus pada jalanan, hampir saja ia kecelakaan.

"Yaampuunnn untung aja, astagfirullah terimakasih Ya Allah."

Ponsel ia berbunyi pertanda bahwa ada yang memberi pesan padanya.

Mang Ujang

Alhamdulillah bosquehhy,kapai ramei!🥰🥰🥰🥳🥳🥳❤️❤️❤️❤️❤️❤️🙏🏻☺️😁😌

Oh


Ia terkekeh kecil kala mengingat adik perempuannya itu sama dengan Mang Ujang jika chat an selalu ada emoticon menggelikan itu dibelakang huruf terakhir.

Setalah itu ia berniat untuk kembali ke cafe miliknya. Beberapa menit kemudian.. ia sudah sampai di cafe miliknya itu. Ternyata benar kata mang Ujang bahwa cafe saat ini sangat ramai.

Baru saja masuk yang ia lihat pertama kali adalah pemandangan yang membuat ia tambah badmood. Ia melihat seorang abang-adik yang tadi ia lihat di restoran sedang bernyanyi bersama.

"Mungkin hari ini hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatri dalam hati ini

Mungkin hari ini hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski ku masih harapkanmu

Sesungguhnya hatiku tak sanggup menerima
Dan lupakan segalanya

Mungkin hari ini hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatri dalam hati ini

Mungkin hari ini hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski ku masih harapkanmu (harapkanmu), ooh
Meski ku masih harapkanmu, ooh
Kurelakanmu."

Inilah yang membuat cafe menjadi ramai. Semua pengunjung ikut bernyanyi bersama.

o0o

Di markas kompeni..

"Deket banget lo sama adik gue."

"Lah? Dia 'kan juga adik gua," balas Keven.

"Tiri tepatnya," komentar Zorion sengit.

"Kita cuma beda ibu, bukan ayah. Jadi kuat."

"Hmm, gue gak mau basa-basi, gua gak suka lo deket-deket sama adik gua," tekan Zorion.

"Lo kenapa sih, Zo? Pms lo?"

"Ya gak pa-pa, gua cuma gak suka aja lo deket-deket sama dia, jadi tolong jauhi dia."

"Gua gak mau!" bantah Keven mulai terpancing emosi. "Lagian emang kenapa kalau gua dekat-dekat sama  adik gue sendiri? Gua juga 'kan abangnya."

"Lambat laun lo bakal ajak dia tinggal bareng lo dan sama kedua orang tua lo itu 'kan?"

"Lo—" Belum sempat Keven berbicara, dengan nekat Zorion menggebrak meja dengan keras, membuat Keven terbawa suasana.

Brak!

"Gue gak mau lo temui adik gue lagi!"

"Dia juga adik gue dan lo juga adik gue,
Lo apa-apaan sih, Zo! Gak lucu tau bercanda nya."

Bugh!

"Aws," ringis Keven sambil mengusap dadanya yang berdenyut hebat.

"Gue gak bercanda!"

Bugh!

Keven membalas perlakuan saudara tirinya itu.

"Anji*g!"

"Lo yang anji*g!" sergah Keven.

Bugh, bugh! Bugh!

"Bangs*t lo anji*g!" teriak Keven.

"Lo yang bangs*t, lo yang gak tau diri!"

Bugh! Bugh! Bugh!

"Lo yang gak tau diri bodoh! Tolol lu anji*g, gak mikir siapa yang bantu lo disaat susah, hah?! Siapa yang paling banyak ngeluarin dana buat pembangunan cafe! Gue 'kan?!' tuntut Keven.

"Lo dapet duit dari siapa? Dari mommy-daddy 'kan, dari dulu lo dapet semuanya! Dapet kasih sayang, dapet uang untuk makan, untuk kuliah dan banyak lagi! Sedangkan gue? Gak pernah sama sekali! Dari dulu sampai sekarang gue gak pernah dapetin itu. Dasar pria manja!"

"Bangs*t, gak usah sok tau lo anji*g!" balas Keven kesal, ternyata selama ini adiknya—Zorion menganggap dirinya manja yang selalu apa-apa meminta uang kepada orang tua, Zorion juga berfikir kalau dia selalu mendapatkan kasih sayang, padahal itu semua tidak benar, Keven selama ini punya uang karena mengojek online, kerja sebagai kasir di Alfaapril, kasih sayang? Kasih sayang yang mana? Selama ini dia selalu tertekan karena selalu dituntut menjadi sempurna oleh daddy nya.

Mommy nya? Tidak! Sebenarnya selama ini Farah juga tidak pernah menganggapnya anak, Farah juga membencinya. Bila depresinya kambuh baru Farah seakan-akan menyayanginya, tetapi tetap saja Farah tidak menganggap dirinya anak, dia menganggapnya superhero (pahlawan).

"Emang benar 'kan anji*g! Gue tanya lo pernah kelaparan? Nggak 'kan! Apa pernah lo nahan sakit fisik dan batin demi orang yang lo sayang? Apa pernah lo ngerasain kekerasan fisik di waktu masih umur lima tahun? Bayangin Kev, dari umur lima tahun gua dan Ziva mendapatkan siksaan tanpa henti," lirih Zorion menahan tangisnya.

"Bahkan Ziva pernah mengalami trauma, mental dia juga gak sehat dari dulu, yang paling buat gua merasa gagal jadi seorang abang adalah ketika adik gua di umur tujuh tahun pernah melakukan percobaan bunuh diri, rasanya sakit Kev, apa lo pernah ngerasain itu? Nggak 'kan!" sambungnya.

"Lo juga pernah gak ngerasain gimana rasanya dituntut selalu menjadi sempur—" Belum sempat melanjutkan omongannya, Keven memilih diam saja saat melihat wajah Zorion memerah menahan rasa sakit.

"Baru dituntut menjadi sempurna aja udah merasa sok broken home, cih! Gak mikir nasib gue dan Ziva lo?" sindir Zorion menampilkan senyum menyeringai.

Bugh!

"Lo gak tau apa-apa, jadi jangan asal ngomong!" pungkas Keven, setalah itu ia pergi meninggalkan Zorion yang mematung.

"Apa gue terlalu egois?" gumamnya.

"Tapi kalau sampai itu kejadian gimana? Gua bakalan ditinggal Ziva."

***

MALES NGE-REVISI, BYE SJ.

SEE YOU ZIZOVERS<3

SEE YOU NEXT TIME

Z I Z O | POSSESSIVE BROTHER (HIAT)Where stories live. Discover now