11.

348 13 0
                                    

Berdebat dengan orang yang tidak mau kalah, hanya akan melelahkan.

~Keven son Trisson
-

Seorang pria yang tengah terbaring di sebuah brangkar rumah sakit mengerjabkan mata nya. Dia melihat sekeliling dengan pandangan bingung.

"Awshh," ringis pria itu sembari memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Eh, anj*r gua dimana nih? Apa jangan-jangan gue di surga?"

"Puji Tuhan, sadar juga lo," ucap seorang pria bertubuh tinggi dan kulitnya berwarna putih susu. Ethan, ya pria itu adalah Ethan, sepupu dari pria yang berada di atas brangkar tersebut.

"Ampun dah, gue kira gua dah mati, terimakasih Tuhan," gumam Elang. Ya, dia adalah Elang yang baru sadar dari masa kritis nya. Selain disini ada Ethan, disini juga ada Zorion, Keven, Zayn, Angga, Arez dan Vazo.

"Hey, brother! How are you," sapa Keven.

"Sok Inggris dah lu, cok," sindir Elang sambil meraba-raba kaki nya.

"Ayah mana, Tan? Ayah kesini 'kan?" tanya Elang lirih. Semuanya kini beralih menatap Ethan yang sedang melamun.

"Om Felix, kecelakaan pesawat Lang," ucap Ethan di sela tangis.

"Bercanda nya ga lucu, cok!" kata Elang tertawa kecil.

"Gue lagi sakit, masa lo bercanda nya kayak gini sih! Ga lucu Than, gue kangen Ayah, udah sebelas tahun gue gak ketemu beliau," lirih Elang pelan.

"Gue dapet kabar dari Papah kalau pesawat yang ditumpangi mendiang Om Felix jatuh, dan kabarnya semua jasad korban tidak ada satu pun ditemukan hingga sekarang." Ethan menatap sang sepupu dengan tatapan sayu.

"Om Felix udah ketemu Tante Cristina, Lang. Yang kuat ya," ujar Ethan sambil menepuk pundak Elang pelan.

Hening.

"Saya selaku ketua u.k.s mengucapkan kata maaf karena sudah prank anda," ucap Keven sambil mundur beberapa langkah. Dan ...

Prang!

Sebuah gelas di lempar oleh Elang yang begitu murka karena mereka telah bercanda kelewatan.

"DARK JOKES, LO PADA!" murka Elang dengan muka nya yang mulai memerah. "Lo kira lucu, hah?! Bangs*t lo semua, keluar lo pada! KELUAR ANJI*G," teriak Elang dadanya naik turun, lalu dia menarik infus yang menggantung.

"Kalau lo semua gak mau keluar, biar gua yang keluar," tantang Elang, dia mulai menarik paksa infusan tersebut.

"Hehehe, selamat ulang tahun anak Ayah," ucap seorang laki-laki dari arah belakang punggung Zorion. Laki-laki itu bernama Felix, yups! Beliau adalah Ayahnya Elang.

"Suprise!" teriak seorang wanita yang berada di samping Felix. Wanita separuh baya tersebut adalah Ayudia-Mamah Ethan. Selain itu juga di sampingnya ada seorang laki-laki yang umurnya tidak jauh dari Ayudia.

"Ayah, Tante Ia, Om Alex," lirih Elang disela isak tangisnya.

"Selamat ulang tahun, keponakan," ucap Ayudia sambil mengecup kening Elang lalu beralih menatap Ethan.

"Kenapa muka nya cemberut gitu?"

"Tau ah," gerutu Ethan memajukan bibirnya lima centi. Utututu, gemes banget sih Ethan kalo lagi ngambek.

"Ada yang ngambek nih," ledek Alex sambil mengandeng anak tunggalnya itu yang sudah beberapa tahun tidak bertemu.

Cup!

Satu kecupan mendarat di pipi Ethan. Angga, Zorion, Keven tersenyum iri melihat keharmonisan keluarga Ethan.

'Jadi kangen emak,' batin Angga.

Z I Z O | POSSESSIVE BROTHER (HIAT)Where stories live. Discover now