17

177 9 0
                                    

Bertemanlah dengan siapa saja tanpa melihat keadaan seseorang, karena bahagia bukanlah milik dia yang punya segalanya.

~queensweetxla

-

Setelah sampai di restoran ternama di kotanya itu. Zorion, dan Ziva segera bergegas masuk, dan menemui yang mempunyai acara.

"Bro!"

Zorion pun menengokan kepalanya ke belakang, menatap satu-persatu teman-temannya. Lalu mereka bertos ria.

"Acara mau beres lo baru dateng," cibir Ethan.

"Be aba ce ocot, fuck!" sembur Zorion sambil mengangkat jari tengahnya.

"Arez mana?" tanya Ziva, dia celingak-celinguk mencari keberadaan pria yang bernama Arez.

"Arez terussssssssss, gue nya kapan?" lirih Angga.

"Wah, parah lu Ga! Sih Siti mau di kemanain?" pekik Vazo heboh.

"Lu tampung aja, ikhlas gue mah."

"Emang ya, setia itu mahal orang murahan mana bisa?" sindir Zayn.

"Dih bacot lu Juleha, sok-sok an nyomong kek gitu padahal sendirinya masih suka selingkuh, sok nasihatin orang lagi," cetus Elang. Dia berkata seperti itu karena dia merasa tersindir oleh kata-kata Zayn.

"Ngomong anji*r bukan monyong," koreksi Angga.

"Nyomong bangs*t, sih Elang tadi bilangnya nyomong," ucap Vazo.

"Bacot lu ceking," cibir Angga.

"Ziv," panggil kedua gadis cantik memakai dress dari arah belakang.

"Cey, Han!"

Zorion menatap Cey sekilas lalu dia langsung berjalan entah kemana. Cey memperhatikan Zorion, apa dia udah move on? Kenapa gue gak bisa move on dari lo sih Zo, pikir Cey.

"Cey!"

"Hah?"

"Lo kenapa?" tanya Ziva.

"Enggak pa-pa."

"Yaaampuunnn Ziv! Lo kok malah pake baju ginian sih, udah gitu pake celana jeans lagi, ck! Gak bisa feminim dikit gitu?"

"Gue gak punya baju yang feminim, Han. Lagian emang kenapa sih kalau pakai baju kek gini?"

"Ya 'kan, kita mau party masa style nya udah kek mau ke warkop wae meneh teh," ujar Jihan.

"Lah? Emang kalau mau ikut acara party harus pakai dress, dan kemeja? Liat noh Kak Zayn aja pake jas almamater kampus," ungkap Ziva sambil menunjuk ke arah Zayn. Jihan, dan Cey melongo melihatnya.

"What? The fu*k."

"Oh iya, lo berdua liat Arez gak?"

"Tadi gue liat Arez di taman belakang," jawab Cey. Ziva pun segera bergegas menuju taman belakang, sambil melihat-lihat dekorasi yang sangat indah ini.

o0o

Aqarium, dan Dares menatap teman-teman Arez dengan tatapan sinis—lebih tepatnya tatapan tak suka kehadiran mereka.

"Temen-temen kamu kok norak-norak sih Rez, gak sepadan sama kamu," ucap Aqarium sambil mengibaskan rambut berwarna merah kecoklatan miliknya itu.

"Apaan sih Mah, mereka itu bukannya norak cuma—"

"Liat aja tuh, ish! Bikin jijik, malu-maluin acara kita tau gak. Rekan kerja Papah kalau ngeliat mereka pasti langsung ilfill," ujar Dares menatap satu-persatu teman-teman Arez yang bertingkah konyol, ada yang duduk di atas meja, ada yang duduk di bawah dengan karpet bulu, entah siapa yang membawa karpet itu. Ada yang makan dengan rakus, ada yang main dorong-dorongan, ada yang mabar game online, ada yang bermain kartu, ada yang menyanyi-nyanyi tak jelas. Ya, seperti inilah anggota-anggota gang unit killer savage.

Z I Z O | POSSESSIVE BROTHER (HIAT)Where stories live. Discover now