12.

306 8 1
                                    


Guysssss, jangan panggil aku Kak/ Thor/ teteh/ author, plissss jangan!!
Panggil aku bestie saja yaww><

Absen yuu, zizovers dari mana aja nih?

Jangan lupa vote, dan komen ya bestie online akoh😗

---

Menasihati tukang debat benar-benar kesia-siaan, karena yang mereka cari hanya kesalahan dan perdebatan. Beda dengan yang bijak, mereka mencari kebaikan pada nasihat, bukan kesalahan pada penasihat dan berdebat tentang nasihat.

~ Felix Siauw

-

"Tujuan pemberian PR adalah, yang pertama untuk mengulang materi yang telah diberikan agar murid terbantu dalam memahami materi yang telah mereka terima tersebut. Tujuan yang kedua yakni sebagai persiapan bagi murid untuk menerima materi baru agar lebih mudah menangkap materi yang akan disampaikan oleh guru di hari berikutnya. Kesimpulannya pekerjaan rumah itu, P-E-N-T-I-N-G," tekan Keven. Huft, sudahlah Keven, Ziva berhenti! Untuk apa kita berdebat kalau bukan mencari jalan keluar? Kita hanya akan terjebak dalam kata-kata yang tidak ada akhirnya.

"STOP!" lerai Zorion. Cukup! Dia sudah jengah dengan perdebatan mereka. Ziva, dan Keven bungkam.

"Udahlah jangan debat, semuanya punya pendapat masing-masing, pendapat kalian semuanya masuk akal, kalian hebat! Dan lo Ziv, plissss jangan keras kepala. Mau lo setuju ada PR atau nggak, tetep aja lo harus kerjain ya 'kan? Ayolah, dewasa dikit," ungkap Zorion, lalu dia menghembuskan nafas panjang. "Sekarang kerjain PR-nya, gue bakalan ajari yang lo gak paham," sambungnya.

"Gue minta maaf kalau ada kata-kata yang bikin lo sakit hati." Keven mengulurkan tangannya, Ziva pun menjabat tangan.

"Gue juga minta maaf, Kak."

'Apaansih, pake acara jabat-menjabat tangan segala,' ucap Zorion dalam hati.

Zorion jealous banget ya, hahahaha.

o0o

Entah, sudah berapa kali Ziva menghela nafas panjang sepertinya dia sangat mumet sekarang.

Baru mengerjakan dua soal kepalanya sudah pusing duluan saat melihat deretan angka dibukanya.

"Soalnya sebaris, jawabannya beranak!" gumam Ziva.

Brak!

"Argh! Bodo ah nyerah gue, nyontek aja lah bodo amat," ucap Ziva frustasi, dia mengebrak meja dengan keras membuat Keven, dan Zorion yang tertidur kini terbangun.

"Satu jam lebih, belum selesai juga? Astagfirullah," ujar Zorion, dia membulatkan matanya ketika melihat buku Ziva. What! Selama satu jam lebih baru dua soal yang dikerjakan?! Ngapian aja dari tadi? Pikir Zorion.

"Ngapain aja lo dari tadi?" tanya Keven. Dia menatap tak percaya, melihat buku Ziva. Baru dua soal? T-tapi 'kan sudah satu jam lebih dia menunggu, sampai-sampai dia, dan Zorion tertidur hingga pulas.

"Buka Installiter, buka WangsAf, TokTok, buka buku eum ... tapi buku novel, buku teleliter, buka burung biru," jawab Ziva dengan sesuai fakta.

"Tiga hari lagi ujian, kalau lo gak dapet nilai minimal enam puluh, maka waifai, handphone, ATM, dan motor lo gue sita! Lo juga gak boleh keluar rumah selain sekolah," ancam Zorion.

"Kalau gue dapet enam puluh, gimana? Gue bakalan dapet hadiah 'kan?"

"Oke, lo mau apa?" tanya Zorion. Keven pun ikut bertanya.

"Kalau nilai lo bagus, gue bakalan menuhin keinginan yang lo mau, lo mau apa?" tanya Keven ikut menimpali.

"Gua cuma mau satu hadiah," ucap Ziva menatap Zorion dengan sayu. "Gue mau ... ketemu Mommy-Daddy," sambung Ziva. Dia langsung menunduk, takut Zorion murka.

Zorion yang mendengar itu terkekeh kecil, tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia pergi melenggang entah kemana.

"Bang ...," panggilnya lirih, dia hanya bisa menatap punggung Zorion yang mulai menjauh tanpa memberhentikannya.

"Sorry Zi," ucap Keven pelan. Tetapi masih bisa didengar oleh Ziva.

"Why?"

"I am sorry," lirih Keven.

"Sorry for what?"

"Once again, i am sorry ...," gumam Keven menatap Ziva dengan tatapan sedih, sungguh dia sangat kasihan dengan gadis di depannya itu.

"Sini PR lo biar gua aja yang kerjain," tawar Keven.

"Gak usah Kak," tolak Ziva.

"Gak perlu sungkan, mana yang gak lo paham?"

"Ini, Kak." Ziva menunjukkan nomor ke-tiga, ke-empat, ke-lima, ke-enam, ke-tujuh, ke-delapan, ke-sembilan, dan ke-sepuluh. Huh, bilang saja semuanya, Ziv. Pikir Keven.

"Ini dikali dulu, baru di bagi," jelas Keven. Ziva hanya mengangguk saja, lalu mencatat apa yang Keven katakan.

Dua puluh menit kemudian ....

Sedari tadi seorang pria mengumpat di balik pintu, pria itu adalah pemilik rumah ini. Zorion mengamati Ziva, dan Keven yang sedang bercanda. Huft ... lagi, dan lagi dia merasa kesal melihat kedekatan Keven dengan adiknya-Ziva.

'Gimana ya kalau Zi tau Keven itu sebenernya siapa. Apa dia bakalan gak sayang lagi sama gua? Apa dia bakalan ninggalin gua, dan tinggal sama bareng Mommy-Daddy, Keven,' batin Zorion.

"Apa gue harus larangan Keven untuk bertemu dengan Zi? Tapi ... rasanya itu terlalu kejam. Huft," gumam Zorion.

Zorion merasa kaki nya sangat geli, karena hawa penasaran dia pun melihat kebawah, dan ... ternyata ada kecoa yang berjalan di punggung kaki nya.

Kecoa adalah satu-satunya serangga yang ditakuti Zorion. Dia menutup mulutnya agar tidak bersuara, namun dia kini sudah tak sanggup lagi.

"AAA!" teriaknya lalu dia menaik meja didekatnya. Ziva, dan Keven yang mendengar suara teriakan pun langsung keluar, mencari tahu siapa yang menguping pembicaraan mereka.

Ceklek!

Suara pintu kebuka nampak raut wajah Zorion yang kaget, dan juga sedang ketakutan.

"Abang, Abang ngapain berdiri di atas meja?" tanya Ziva mendongak menatap Zorion.

"I-in gue lagi main polisi-polisian," jawab Zorion dusta.

"Hah? Gimana-gimana?"

"Udahlah, gausah kepo. Gimana sama tugas lo udah selesai?" tanya Zorion mengalihkan pembicaraan.

"Udah, oh iya makasih ya Kak, udah bantu gue kerjain soal-soal tadi," ungkap Ziva, kini dia beralih menatap Keven.

"Iya sama-sama, Zi. Dede Zo, aku boleh ikutan main polisi-polisian gak?" ledek Keven cengengesan.

"Hahahaha, Zi juga mau ikutan dong, akoh mau jadi maling biar dikejar-kejar," ucap Ziva bermaksud meledek Zorion.

Zorion pun turun dari atas meja, lalu langsung masuk ke dalam tanpa memperdulikan ledekan Ziva, dan Keven kepadanya.

***

Haii guys!! Selamat pagi,
buat yang baca di siang hari, selamat siang. Buat yang baca di malam hari, bye saja.

C
A
N
D
A

Jan baperan.

Gimana sama part kali ini? Menyenangkan? Atau membosankan? Aku terima krisan kalian.

Typo? Tandai ya bestai 😚

Ig: @author.qsweetxla

See you next chapter

Z I Z O | POSSESSIVE BROTHER (HIAT)Where stories live. Discover now