27

356 16 1
                                    

I started treating people the way they treated me.

-

Gerbang sekolah SMA Cempaka Putih sudah ditutup oleh satpam beberapa menit yang lalu karena bel masuk sudah berbunyi.

"Yang, gimana dong? Kita telat."

"Jalan salah satunya ya manjat, udah ayo lo ikut gua," ajak Arez menatap sekilas datar gadis itu.

"Kita mau ke mana?" Arez menarik lengan gadis itu, menariknya menuju area belakang sekolah. Mereka berdua bertemu dengan sosok most wanted girl di SMA ini. Gadis cantik nan manis itu sedang berusaha naik ke atas tembok sekolah.

"Ngapain lo naik-naik ke meja bobrok itu?" tanya gadis yang memakai kaca mata bulat yang berada di samping Arez.

"Telat?" tanya Arez menaiki salah satu alisnya.

Ziva menoleh ke arah sumber suara tersebut karena dia tampak tak asing dengan suaranya. Dugaan Ziva benar, kedua orang tersebut adalah Cey dan Arez, pasangan tergemes menurut siswa-siswi SMA Cempaka Putih.

Kemarin malam akun Instaliter @desasdesus.sma_cempakaputih , mengadakan voting di insta story snapter nya. Ternyata lumayan banyak yang vote Arez dan Cey sebagai pasangan tergemes di SMA Cempaka Putih pada tahun ini. 53% vote untuk Rzcy (aReZ&CeY) dan 47% vote untuk Zrcy (ZoRion&Cey). Back to topic.

"Menurut lo?" sinis Ziva.

"Oh iya, selamat ya kalian mendapatkan apresiasi pasangan tergemes di tahun ini," ucap Ziva mengulurkan tangan kanannya. Namun, kedua insan manusia di depannya itu sama sekali tidak meresponnya.

"Makasih," jawab Cey menjabat tangan temannya itu, tunggu! Teman? Lalu arti sahabat?

"Lo gak bareng abang lo?"

"Dia berangkat duluan, anjing emang tuh orang, abang siapa kali. Gara-gara gak mau telat sampe tega dia ninggalin gue," keluh Ziva mendengus.

"Hari ini Zo diutus untuk mengikuti lomba cerdas cermat, maka nya dia buru-buru," jawab Cey seadanya.

"Kok lu bisa tau? Gua aja adiknya gak tau."

Kali ini Arez yang menjawab. "Kalau gak salah acara lomba itu mendadak, sebenarnya gue juga diutus sama pak Irwansyah, tapi gue tolak karena, eum.. kalau itu privasi."

"Lo juga?" tanya Ziva menatap gadis didepannya penasaran. Cey pun mengangguk mengiyakan.

"Sayang, gimana dong? Aku juga 'kan diutus sama pak Irwansyah, sepuluh menit lagi berangkat ke pertandingan."

Gadis itu gelisah menggigit kukunya tandanya dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Coba lo ngomong baik-baik ke pak satpam, lo bilang alasan lo telat itu karena lo belajar semalaman, lo belajar semalaman karena mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional. Dan pak Toyo pasti izinin, kayaknya pak Toyo juga tau kalau lo terpilih sebagai siswi terpintar di sekolah ini," Saran Ziva menenangkan Cey. Arez mengangguk setuju saran Ziva ada benarnya juga, pikirnya.

"Tapi kayaknya gak mungkin diizinin, lo tau sendiri pak Irwan orangnya gimana, yang ada gue malah di blacklist, terus gak bakalan dipilih lagi," pikir Cey sebal, ia mengacak rambutnya frustasi.

"Iya juga ya. CK! Kenapa sih guru toxic kayak gitu diangkat menjadi kepala sekolah," cetus Ziva sebal.

Tiba-tiba Arez mendorong tubuh Cey dan Ziva ke balik meja-meja bobrok yang bertumpukan dan hampir membuat kedua cewek itu terjatuh. Ziva mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Arez karena dia telah mendorongnya.

Ziva mendorong Arez. "Gila lo ya?!"

"Arez! Kamu itu sering banget telat!" Bu Sri berdecak marah.

Z I Z O | POSSESSIVE BROTHER (HIAT)Where stories live. Discover now