Chapter 10

3.9K 447 90
                                    

Hallo, semoga kalian suka
Happy Reading.

***

Saga berangkat lebih siang karena hari ini dia tidak ada kelas pagi, dia baru selesai memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju kelas dengan pikiran yang masih kemana-mana. Saga masih belum mendapat asisten yang cocok untuk dirinya, ada tapi dia masih ragu untuk menerima.

"Saga,"

Saga menoleh, dipersimpangan koridor dia bertemu dengan dosen yang sama yang dia temui dikelas Yuna waktu itu.

"iya pak?" Saga menghampiri beliau.

"gimana, sampe mana perkerjaannya?" -dosen itu menepuk pundah Saga sebagai sapaan.

"belum mulai pak,"

"lho kenapa?" -tanya dosen itu heran, pasalnya Saga ini tidak mungkin menunda-nunda tugasnya kecuali memang ada kendala.

"belum ada asisten pak," -jelas Saga.

Dosen itu mengangguk maklum, "kalau belum ada asisten belum bisa mulai ya? iya iya saya paham. Kalau gitu apa saya bantu saja cari asisten?"

"tidak perlu pak, ini kan tugas saya" -Saga menolak halus.

"oh tidak apa apa, saya ada salah satu mahasiswi, siapa namanya lupa, dia rajin juga sama seperti kamu. Ah Yuna,"

Saga sedikit terkejut mendengar nama Yuna disebut oleh dosen yang ada didepanya sekarang.

"iya yuna, dia pasti bisa bantu kamu, biar nanti saya tanyakan dia ya, atau saya mintakan nomernya?" -tawar beliau.

"tidak perlu pak, biar saya nanti yang menghubungi Yuna langsung,"

"Yasudah saga, jangan banyak pertimbangan lagi, lebih cepat dikerjakan lebih baik, saya tinggal dulu ya"

Saga membungkuk kan badannya, "baik pak, terimakasih"

Saga memang mahasiswa kesayangan kampus, tidak ada pengajar yang tidak baik padanya. Karena itu juga banyak yang membenci Saga, tapi mereka tidak bisa melalukan apa apa karena memang kemampuan Saga di atas rata-rata.

Saga sebenarnya juga merasa tidak nyaman dengan sikap para pengajar kepadanya, itu membuat beberapa Mahasiswa dan siswi cemburu dengannya dan membicarakannya di belakangan. Tidak peduli juga sebenarnya, tapi melihat mereka baik didepannya dan membicarakannya dibelakang membuat Saga muak. Karena itu juga sejauh ini Saga hanya punya satu teman dekat, Arka.

Laki-laki berkulit pucat tanpa senyum itu duduk dipinggiran lapangan setelah menyelesaikan kelas, dia menunggu matahari sedikit turun agar bisa bermain basket.

"kak saga,"

Saga menoleh dan menghela nafas, gadis itu lagi.

"Apa"

Yuna menyodorkan satu botol penambah ion tubuh kepada Saga. Dia kesini sebelum kelas terkahirnya mulai, karena Yuna tahu Saga akan bermain basket di jam ini jadi Yuna menyempatkan untuk membeli minum dan memberikannya pada Saga.

Karena Saga tidak sama sekali mengambil botol minumanya bahkan setelah waktu berjalanan lebih lima menit, Yuna meletakkan botol itu di samping Saga.

"diminum ya kak, gapapa ga diminum tapi jangan di buang dosa soalnya,"

Saga tidak menjawab dia tetap diam sambil memikirkan sesuatu dikepalanya,

haruskah dia bilang pada Yuna?

"gue kekelas dulu ya kak, semangat main basketnya, bye kak!" -Yuna melambaikan tangan dan berjalan pergi dari sana.

"tunggu,"

Yuna menoleh, menatapa Saga yang sekarang sepertinya sedang bingung mau berbicara apa.

"besok gue tunggu distudio gue" -Saga langsung mengalihkan pandangannya setelah berbicara itu.

Yuna juga mematung karena terlalu kaget, dia masih bingung harus bereaksi seperti apa. Sebenarnya ingin berteriak atau selebrasi kecil seperti berlari mengelilingi lapangan basket, misalnya. Tapi Yuna belum punya waktu untuk itu karena dia harus masuk kelas sekarang juga.

"oke kak, gue belum bisa kesenengan sekarang soalnya gue lagi buru-buru masuk kelas, nanti gue kabarin lagi ya kak! bye kak Saga!"

Yuna berlari dengan terburu-buru, Saga tersenyum tipis saat melihat Yuna hampir saja menabrak tiang lampu yang ada didekat sana.

***

Jam menunjukkan pukul tiga sore saat Yuna keluar dari kelas bersama Yumi, senyumnya tidak hilang sama sekali sejak tadi. Yuna sudah menceritakannya pada Yumi yang sepertinya terlihat biasa saja mendengar kabar baik dari sahabatnya. Yuna tidak ambil pusing karena pada dasarnya Yumi memang seperti itu.

Mereka berjalan bersama melewati lorong kampus dan tanpa sengaja bertemu Arka yang baru saja keluar dari toilet.

"yuna, yumi kalian mau kemana?" -Tanya Arka.

"mau pulang ka," -jawab Yuna.

"lo kenapa keliatan bahagia banget na?"- Arka sudah melihat senyum itu dari kejauhan, dia penasaran apa yang membuat Yuna bisa sebahagia ini.

"gue diterima jadi asistennya kak Saga!" -Yuna menyampaikannya dengan bahagia, tanpa sadar seseorang disampingnya memutar bola matanya malas.

"wah bagus dong! selamat ya!" Arka menepuk pundak Yuna sebagai tanda selamat, lalu melirik sedikit pada Yumi yang sepertinya terlihat tidak senang sama sekali, "Yumi lo kenapa?"

Yuna menoleh juga kesamping, melihat sahabatnya yang sedikit kaget karena ucapan Arka.

"gue? gapapa, Yuna ayo, grab nya udah nungguin" -Yumi buru-buru menarik tangan Yuna.

Yuna hampir lupa karena telalu semangat untuk menceritakan kabar bahagianya pada Arka. Dia segera berpamitan pada Arka dan pergi dari sana.

"bye Arka!"

"bye yuna!"

Yuna dan Yumi semakin jauh dari tempat tadi mereka berdiri, Yumi menariknya dan berjalan terburu-buru.

Yuna jadi ingat pertanyaan Arka pada Yumi, "Yumi lo gapapa kan? tadi Arka sampe tanya gitu, dari tadi lo murung banget lagi ada masalah?" -khawatir Yuna.

"ngga ada, lo tau kan masalah gue cuma di tugas" jelas Yumi agar sahabatnya ini tidak terlalu khawatir.

"bentar na"

Yumi mengambil ponsel yang ada disakunya, barusan ponselnya bergetar sepertinya ada pesan masuk. Yumi membacanya sebentar, lalu menghela nafas.

"na lo pulang duluan aja ya, gue masih dipanggil dosen nih"

"gapapa gue tungguin aja disini yum," -Yuna menolak.

"ngga perlu na, gue bakal nebeng temen juga nanti, udah lo pulang aja oke"

Yuna mengangguk, "oke, gue pulang dulu ya, lo hati hati nanti pulangnya"

Yuna kembali berjalan berpisah dengan Yumi yang putar balik dan berlari ke dalam kampus. Tak lama setelah Yumi hilang dari pandangannya, ponselnya berbunyi karena sebuah pesan.

Bahagia sekali Yuna melihat nama pengirim pesan itu. Segera dia berjalan keluar kampus agar bisa segera pulang dan menyiapkan semuanya untuk besok.

Besok Yuna akan pergi ke studio Saga.

***
to be continued

COLD • Min YoongiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz