Chapter 38

3.6K 469 111
                                    

Hallo, semoga kamu suka
Happy Reading.

***

"na, project nya udah sampe mana?"

Yuna sedang memasukkan buku-buku kedalam tas saat seorang teman bertanya padanya. "kemarin udah hampir selesai, tapi tadi konsul ternyata masih banyak yang salah."

Tiga minggu yang lalu, tepatnya setelah satu bulan Yuna kembali masuk berkuliah. Yuna diberitahukan oleh salah datu dosennya jika minggu ini angkatan Yuna akan diminta untuk mengerjakan satu project. Dan project ini adalah project pertama yang dia kerjakan.

Waktu yang diberikan hanya sekitar sebulan dan tentu bagi Yuna itu adalah waktu yang begitu singkat. Dia bukan Saga yang bisa membuat lagu bahkan sambil memejamkan mata. Apalagi saat konsultasi dengan dosennya, banyak sekali yang harus Yuna perbaiki, juga tentang Yuna yang kurang percaya diri dengan apa yang sudah dikerjakan. Jadi sangat wajar kalau sekarang Yuna sedang merasa sangat lelah.

"lo kenapa ngga minta bantuan kak Saga aja?" tanya teman Yuna lagi.

Sebenarnya ingin, tapi Yuna tahu kalau sekarang Saga juga sedang sibuk dengan pekerjaannya. Iya, setelah lulus dan dengan nama almamater bergengsi yang dia bawa dan gelar Cumlaude -nya pria itu langsung menerima banyak tawaran kerja dari perusahaan produksi musik. Pencapaiannya yang baru saja di raih setelah lulus adalah menjadi salah satu komposer untuk lagu dari boyband asal Korea Selatan yang sekarang mulai mendunia, BTS.

Hal itu juga yang membuat Saga, menjadi lebih banyak dikenal dan karena itu juga Saga menjadi lebih sibuk. Walaupun begitu, dalam kesibukannya beberapa kali Saga menyempatkan untuk membantu Yuna walau tidak banyak dan bagi Yuna itu sudah lebih dari cukup. Dia tidak ingin merepotkan Saga yang sedang repot dengan urusannya sendiri.

"Kak Saga bantu, cuma gue aja yang ngga mau." jawab Yuna sembari menggendong tasnya ke pundak.

"lah kenapa?"

"ngga mau ngerepotin aja, kalo gitu gue duluan ya."

Dengan dua buku yang dia rangkul dengan tangan kirinya Yuna berjalan menyusuri koridor kampus yang masih begitu ramai siang itu. Tujuannya sekarang pulang untuk memperbaiki apa yang tadi dosennya sampaikan.

Hari ini Yuna bukan seperti Yuna yang biasanya, dia berjalan tanpa senyum yang biasanya dia lemparkan untuk semua orang yang dia kenal. Gadis itu berjalan dengan tatapan lurus kedepan, kentara sekali dari wajahnya kalau dia sedang lelah. Kepalanya juga berat karena memikirkan banyak hal. Yuna cuma berandai kalau sebentar lagi dia akan bertemu Saga setelah hampir seminggu tidak bertemu atau mengirim pesan.

Bagi Yuna, Saga itu obat, kalau banyak yang mengatakan Yuna itu terlalu bucin tidak apa-apa karena memang itu kenyataanya.

Yuna tidak tahu harus dikatakan keberuntungan atau tidak, tapi keinginannya barusan dikabulkan. Dia melihat Saga dengan jaket hijau tua berbahan denim favoritnya sedang berdiri beberapa meter dari tempat Yuna berdiri sekarang.

Yang membuat Yuna harus berpikir ini keberutungan atau tidak adalah, disana Saga berdiri dipelukan seseorang. Wanita, seseorang  Wanita yang tidak Yuna kenal.

Apa yang Yuna lihat? kenapa juga harus disaat dia memikirkan banyak hal sampai kepalanya ingin pecah?

Yuna ingin marah, menghampiri Saga dan wanita yang sedang memeluknya itu untuk meminta penjelasan atas apa yang mereka lakukan barusan. Tapi kaki Yuna malah membawanya pergi menjauh dari sana pergi mengikuti logika yang menyadarkan kalau dia bukan siapa-siapa.

COLD • Min YoongiWhere stories live. Discover now