Chapter 28

3.4K 446 170
                                    

Hallo, semoga kamu suka
Happy Reading.

***

Hari ini sebelum masuk kelas Yuna pergi kekantin lebih dulu untuk mengisi perutnya. Gadis itu menyapa semua orang yang dia kenal dengan ramah, Yuna yang penuh semangat sudah kembali. Celengan rindunya sudah dipecahkan kemarin dan dari kemarin juga, Yuna yakin kalau dirinya sudah berhasil. Berhasil melelehkan hati Saga yang sempat terkena kutukan 'elsa'.

Yuna tidak bisa tidak senang kalau mengingat percakapan mereka kemarin. Dari rasa cemburu yang mereka berdua sama-sama tidak mengakui dan saat Saga menyanyikann sebuah lagu dengan tatapan yang begitu hangat dan dalam untuknya. Apalagi saat Saga mengizinkan dia mendengar lagu buatannya yang belum pernah di beri tahu kesiapapun.

Kemarin rasanya seperti mimpi, sampai hari ini pun Yuna masih belum percaya hari kemarin itu benar terjadi. Tapi pada akhirnya Yuna sadar itu bukan sebuah mimpi saat Mikko dan Arka datang menghampirinya yang sedang duduk manis setelah menghabiskan satu piring ketoprak, makanan favoritanya.

"heh! lo bengong sambil senyum-senyum sendiri kayak orang gila." Mikko memukul pundah Yuna.

"aduh sakit tai!" seru Yuna.

"lagian lo bengong sambil senyum-senyum sendiri, ada apasih?"

Belum juga bercerita, senyum Yuna sudah sangat lebar kalau mengingat lagi kejadian kemarin.

"kemarin gue ketemu kak Saga."

"lo senyum-senyum cuma karena itu na?" tanya Arka tidak yakin.

Yuna menggeleng. "bukan itu aja, kemarin kak Saga ngasih tau lagunya ke gue!" ujar Yuna semangat.

Sedangkan Mikko dan Arka saling melempar tatap lalu menghela nafas bersamaan. "gue kira lo udah jadian mangkanya sampe seseneng itu." ujar Arka.

"lo kok ngga kaget sih Ka? kan seharusnya kaget. Kak Saga kan belum pernah kasih tau lagunya ke siapapun."

"kagetnya udah tadi malem."

"maksudnya?"

"kemarin gue sama Arka nongkrong sama bang Saga, dia udah bilang kalo dia udah ngasih tau lagunya ke lo." jelas Mikko.

Yuna membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukan kepala. "tapi hebat kan gue."

"iya hebat, tapi sayang digantung mulu kayak jemuran, ya ngga ka?" Mikko menaikkan kedua alisnya sambil menyikut Arka yang duduk disebelahnya.

Arka membalasnya dengan anggukan. "lo ngga kering na digantung mulu?" tambahnya.

"tai kalian semua! awas aja yah." kesal Yuna, gadis itu beranjak dari duduk. "udah gue mau kekelas, niatnya mau ngetraktir kalian tapi ngga jadi."

Mikko sebagai manusia gratisan langsung menatap Yuna kaget. "Na lo beneran mau traktir kita?"

"tadi, sekarang udah ngga."

"oke oke gue minta maaf, kelas lo masih lama mulainya na, udah traktir kita dulu aja." Mikko menahan tangan Yuna agar tidak pergi dari sana.

"ngga ada! suruh siapa ngecengin gue? ha?!" Yuna melepaskan tangan Mikko lalu pergi dari sana.

Pria dengan topi hitam dikepalanya itu menunduk sedih karena gagal mendapat makanan gratis hari ini.

"lo sih Ko, harusnya sekarang kita makan gratis." Arka menghela nafas.

"Eh lo ya anjr, suruh siapa ngecengin Yuna juga!" ujar Mikko tidak terima, tadi kan Arka juga ikut mengejek Yuna.

"ya lo njing, gue kan bantuin lo."

COLD • Min YoongiWhere stories live. Discover now