Chapter 35

3.9K 518 205
                                    

Hallo, semoga kamu suka
Happy Reading.

***

Pagi-pagi begini Yuna sudah siap untuk melakukan jogging ditaman dekat rumahnya. Gadis itu menghampiri pria yang sedang berdiri sambil melipat tangannya didepan dada. Wajah itu begitu kentara kalau sebenarnnya dia melakukan ini karena terpaksa.

"senyum dong kak, lo ngga ikhlas banget nemenin gue jogging." ujar Yuna.

Gadis itu berlari kecil sedangkan Saga hanya  berjalan seperti biasa.

"emang ngga ikhlas."

Yuna melirik Saga tajam. Langkah kakinya berhenti. "oh gitu ya udah sana balik. Ke Jakarta." ujar gadis itu sebelum lanjut berlari meninggalkan Saga yang tertawa dibelakang.

"dih, udah berani marah sama gue ya sekarang."

"dih, udah berani nangis didepan gue ya sekarang."

Skakmat. Total Saga langsung tertegun. Mau mengelak sudah pasti percuma. Mau mengakui nanti makin gencar Yuna mengejeknya.

"kenapa?" tanya Yuna. Langkah kakinya berhenti saat melihat Saga sedang berdiam diri sambil menatapnya.

Tidak ada jawaban apapun dari Saga.

Setengah kesal tapi juga setengah takut Yuna kembali kebelakang untuk menghampiri Saga yang masih juga diam. "kak ih, lo kenapa?"

Yuna mengguncang tubuh pria itu beberapa kali sebelum Saga langsung menarik tangannya dan menggeletiki badan Yuna.

"bilang apa tadi hm?"

"ngga gue ngga bilang apa apa ha ha ha..."

Saga semakin mengegelitiki badan Yuna. Sampai pada akhirnya gadis itu menyerah. Dan  meminta maaf padanya karena sudah kewalahan menerima geletikan Saga.

"HA HA HA IYA IYA MAAF, NGGA NGGA GUE BAHAS LAGI KAK, HAHAHA..."

Gelitikan Saga memelan sebelum melepas Yuna. "udah ayo lari." ajak Saga, pria itu berlari mendahului Yuna yang sedang mengatur nafasnya karena banyak tertawa.

Pagi itu taman didekat rumah Yuna cukup sepi karena memang sekarang masih hari kerja, hanya ada beberapa orang tua lanjut usia yang berjalan santai. Yuna dan Saga bisa dibilang jadi satu-satunya golongan muda disana. Karena takut Saga merasa tidak nyaman, Yuna mengajak Saga untuk pulang.

"kak pulang aja yuk."

Mereka baru saja lari mengelilingi taman, duduk di bawah pohon dengan kaki yang terjulur lurus kedepan.

Saga menatap gadis disampingnya heran. "kenapa?"

"disini banyak nenek sama kakek, takut lo ngga nyaman." jelas Yuna.

"karena itu, makin nyaman. Sepi, ngga berisik."

Oh, Yuna baru ingat kalau terkadang Saga berjiwa seperti orang tua. Jadi maklum saja kalau suasana begini Saga suka. Yuna mengangguk, kedua tangannya bergerak memijat kakinya yang lumayan pegal padahal hanya berlari dua putaran taman.

"sakit?" tanya Saga.

Dia melirik sebentar pada gadis disampingnya. Yuna menggeleng, "ngga, cuma pegel aja."

Tidak ada jawaban lagi dari Saga, pria itu mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu sibuk memainkan benda persegi itu.

Yuna dan Saga duduk dan berisitirahat disana selama sepuluh menit, setelah rasa pegal dikaki Yuna hilang, dia kembali mengajak Saga untuk berlari. Satu putaran terakhir sebelum pulang.

COLD • Min YoongiWhere stories live. Discover now