Chapter 34

4.1K 523 281
                                    

Hallo, semoga kamu suka
Happy Reading.

***

Bandara Juanda pagi itu sama seperti biasa. Terlihat sibuk dengan orang-orang yang berjalan kesana sini. Beberapa orang sedang berpelukan karena baru saja melepas rindu, beberapa lagi sedang berpelukan karena akan menabung rindu.

Dari sekian banyaknya aktivitas di bandara pagi itu, ada seseorang manusia dengan kemeja panjang berwarna putih dan masker hitam sedang berlari seperti sedang mengejar sesuatu. Tidak ada apapun ditangannya selain benda persegi yang sekarang dia tempelkan ditelinga. Mencoba menghubungi nomer yang diberikan Abimana tadi pagi.

Panggilan ke lima yang tidak juga mendapat jawaban apapun selain suara wanita yang memberitahukan kalau nomer yang dia hubungi sedang tidak aktif. Saga sudah menghubungi nomer itu setelah dia turun dari pesawat sampai dia sekarang ada di bagian Arivval. Saga melihat jam yang ada diponselnya, jam delapan kurang lima belas menit.

Pria itu kembali berlari, melihat FIDS untuk mencari jadwal keberangkatan pesawat yang akan terbang ke LA. Dan ternyata benar, Saga sudah benar-benar terlambat. Disana tertera dengan jelas kalau satu-satunya penerbangan yang berangkat ke LA sudah take off lima menit yang lalu.

"shit."

Pagi itu dunia Saga seakan sudah hancur. Kehilangan seseorang karena kesalahannya adalah sesuatu yang tidak pernah Saga ingin terjadi dihidupnya.

Saga mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia sudah berusaha secepat mungkin untuk bisa terbang kesini. Mencari penerbangan dini hari dan berangkat tanpa persiapan apapun dengan harapan kalau setidaknya dia bisa melihat Yuna untuk terakhir kalinya. Tapi ternyata dia benar-benar sudah terlambat. Terlambat untuk melihat Yuna dan terlambat untuk meminta maaf pada perempuan yang dia sayang itu.

Saga mendudukan dirinya disalah satu kursi tunggu di bandara. Tangannya menggenggam erat ponsel yang sedang membuka room chat -nya dengan Yuna.

Saat ini kepala Saga seakan sedang memutar semua hal tentang Yuna

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Saat ini kepala Saga seakan sedang memutar semua hal tentang Yuna. Senyum manis yang selalu menyapanya, suara tawa yang selama satu tahun lebih ini menemaninya. Dan tentang perjuangan gadis itu untuk membuat Saga melihat kearahnya. Tidak peduli bagaimanapun Saga memperlakukannya, Yuna tidak pernah menyerah pada Saga.

Benar. Yuna tidak pernah menyerah padanya.

Perjuangan Yuna sepertinya sudah selesai, tapi perjuangan Saga masih akan dimulai. Kalau Saga tidak bisa membuat Yuna kembali didekatnya, maka dia yang akan selalu ada didekat Yuna.

Bagaimanapun caranya. Termasuk jika harus menyusul Yuna ke sana.

Saga beranjak dari duduknya, dia berjalan sambil mengutak-atik ponsel miliknya dengan terburu-buru. Dia akan menghubungi Abimana untuk menanyakan dimana tempat Yuna tinggal di LA. Yuna tidak pernah menyerah padanya, maka Saga juga tidak akan menyerah pada Yuna.

COLD • Min YoongiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora