Chapter 26

3.1K 442 163
                                    

Hallo, semoga kamu suka
Happy Reading.

***

Sudah terhitung tiga hari Yuna tidak menerima balasan dari Saga, gadis itu juga tidak mengirim pesan lagi sejak tiga hari lalu karena takut menganggu Saga. Yuna hanya selalu mengirimkan makanan masakannya atau memesan makanan secara online kalau Yuna tidak sempat memasak ke studio pria itu.

Project Saga sudah berjalan dua bulan lebih dan dua bulan juga Yuna tidak bertemu dengan pria itu, terakhir bertemu saat Saga menjemputnya tanpa alasan dua bulan yang lalu dihari yang sama pria itu memberi tahukan kalau Yumi, sahabat Yuna akan menjadi asistennya.

Tentang Yumi, sudah lebih dari satu bulan Yuna dan perempuan yang dulu sangat dekat dengannya itu tidak bertegur sapa bahkan saat berpapasan. Yuna juga tidak mengerti kenapa Yumi bisa semarah itu, padahal Yuna juga tidak keberatan kalau Yumi dekat dengan Saga. Maksudnya kalau hanya sekedar membantu Saga dalam project-nya tentu sangat tidak masalah, Yuna hanya ingin tahu saja kenapa Yumi selalu memosting foto Saga yang seakan-akan mereka dekat. Dekat melebihi seorang patner project.

"Yuna!"

Lamunan Yuna buyar saat seseorang memanggilnya dari arah belakang. Dari suaranya sepertinya dia tahu itu siapa.

"dari mana lo?" tanya Yuna saat Mikko duduk didepannya.

"abis kelas, lo abis kelas atau baru dateng?" ujar Mikko sembari meminum es teh manis milik Yuna yang sudah tinggal setengah.

"eh woi! kok dihabisin minuman gue!"

"sorry kebablasan na, lo ngga boleh pelit-pelit ke temen." Mikko meletakkan kembali gelas yang sudah tidak berisi apa apa itu ke atas meja dengan hati-hati.

"kalo temennya kayak lo kudu di pelit-pelitin soalnya ngga tau diri."

"anjr lo, kalo ngomong kok suka bener ha ha ha.." Mikko tertawa puas begitu juga dengan Yuna.

Tapi tawa Yuna langsung memudar saat melihat seseorang baru saja keluar dari toko tempat biasa Yuna membeli makanan ringan atau minuman. Melihat itu, Mikko mengikuti arah pandang gadis didepannya.

Sama halnya dengan Yuna tawa Mikko juga memudar, seseorang yang mereka lihat juga melihat kearah mereka dan dia memilih pergi dari sana dengan terburu-buru daripada menyapa Mikko dan Yuna yang sedang melihatnya.

Yuna baru saja ingin memanggil tapi urung karena Mikko melarangnya.

"udah ngga usah, kalo dia mau kesini dari tadi udah pasti kesini tapi ngga 'kan? berarti dia emang ngga mau kesini. " ujar Mikko.

"maksud lo apa ko? kenapa bilang gitu?"

"udah tiga bulanan lebih dia ngga ngomong sama gue. Jangankan ngomong, pas ketemu paspasan aja dia ngga negur gue, chat gue juga ngga Yumi bales. Gue udah berusaha ngomong sama dia tapi dianya malah makin bikin emosi, jadi udah kehitung tiga bulan gue ngga tegur sapa sama Yumi." jelas Mikko.

Sudah lama sebenarnya dia ingin cerita ini kepada Yuna, tapi selalu tidak jadi, karena Mikko maupun Yuna sama-sama sibuk dan lagi mereka jarang bertemu karena beda jurusan.

Yuna tampak sedikit terkejut dengan cerita Mikko barusan, kalau Yumi tidak hanya begitu padanya berarti ada sesuatu yang terjadi pada sahabatnya itu.

"lo kenapa diem aja? udah santai aja, nanti palingan dia balik kayak biasa." Mikko melambaikan tangannya didepan wajah Yuna.

"Yumi juga ngga nyapa ke gue dari dua bulan yang lalu."

Mikko menatap Yuna sama terkejutnya seperti gadis itu tadi. "beneran na?"

COLD • Min YoongiWhere stories live. Discover now