Chapter 32

3.4K 517 177
                                    

Hallo, semoga kamu suka
Happy Reading.

***

Yuna baru saja selesai mengemasi barang-barang dan membersihkan kamar miliknya, kamar yang cukup berantakan karena selama tiga hari ini Yuna mengurung diri dikamar dan ternyata tanpa sengaja itu juga membuat kamarnya ikut berantakan.

Sama seperti hatinya. Berantakan. oh bukan, tapi mungkin sudah hancur.

"Ranum.."

pintu kamar Yuna diketuk beberapa kali dari luar.

"dalem bunda?" sahut Yuna, dia berlari kepintu kamar dan membukanya.

Bunda yang tahu anaknya sedang patah hati, tersenyum saat melihat Yuna menyambutnya dengan senyum, melirik sedikit kedalam kamar anaknya yang ternyata sudah rapi sangat berbeda dengan kemarin saat terakhir kali beliau melihatnya.

"bun, kok diem?"

Bunda tersentak saat Yuna melambai-lambaikan tangan di dekat wajahnya. "oh, Ya Tuhan, itu lho ada yang nyariin kamu."

Yuna menatap bunda curiga saat bundanya itu tersenyum jahil padanya. "siapa bun?"

"iku coba dilihat sendiri." Bunda menepuk pundak Yuna sebelum berjalan arah dapur.

Yuna hanya mengedikkan bahu lalu pergi berjalan berlawanan arah dengan Bunda ke arah ruang tamu. Dikepalanya sedang tidak memikirkan siapapun sekarang, Yuna tidak memiliki gambaran seseorang yang kemungkinan datang dan sedang menunggunya diruang tamu. Mungkin ada seseorang, tapi Yuna tahu itu tidak akan pernah terjadi.

'astaga, lupain na lupain.'

Gadis itu segera menggelengkan kepala membuang bayangan wajah seseorang yang Yuna sudah bertekad untuk melupakannya.

"hallo Ranum..."

Langkah kaki Yuna terhenti saat melihat seorang laki-laki sedang duduk begitu santai di sofa ruang tamu rumahnya. Laki-laki itu tersenyum mengunyah sesuatu di mulutnya sambil memeluk toples kaca kosong. Yuna memicingkan matanya, seperti mengenal dengan jelas toples kaca yang sekarang isinya sudah habis dimakan itu.

Tanpa basa-basi Yuna langsung berlari dan melompat pada pria itu setelah menyadari kalau toples yang dia peluk adalah toples yang awalnya berisi keripik kentang favoritnya.

"ABI ITU STOK TERAKHIR KERIPIK KENTANG GUE!"

Yuna berkali-kali memukul Abimana dan mencoba mengambil toples kaca miliknya.

"duh duh na, sakit woi! Bullek! iki Ranum mukulin Abi!" teriak Abimana berusaha meminta bantuan.

Bunda Yuna yang mendengar teriakan dari ruang tamu langsung berjalan terburu-buru. Beliau menatap terkejut saat melihat Yuna sedang menghujani keponakannya dengan sebuah pukulan yang cukup keras.

"aduh-aduh, ana apa iki toh."

Bunda langsung berlari ke arah Yuna dan menarik anak perempuanya itu menjauh dari Abimana yang sudah kewalahan menerima pukulan dari Yuna. Bunda yakin satu pukulan lagi dari Yuna bisa membuat Abimana pingsan.

"Ranum, astaga kamu ini. Lihat itu Mas mu sampe mau pingsan kayak gitu lho. Ada apa sih?" omel Bunda.

"itu! Abi ngabisihin keripik kentang aku bun." Yuna menunjuk pada toples kosong yang sekarang sudah tergeletak dilantai.

COLD • Min YoongiWhere stories live. Discover now