The Unwanted Queen || 4

20.3K 1.7K 30
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

"Evan!" Teriak Crystal saat melihat pria itu tersungkur di lantai sambil memegang dadanya.

Dengan cepat Crystal melesat menghampiri putranya dan membantu pria itu duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan itu.

"Apa yang terjadi padamu nak?" Tanya Crystal dengan raut wajah khawatir.

"Aku tidak tahu mom, tubuhku benar-benar terasa sangat sakit. Arghh!!" Crystal membulatkan matanya saat melihat Evan yang berteriak kesakitan. Ia sama sekali tidak melihat luka pada tubuh putranya, tapi bagaimana mungkin putranya bisa merasakan kesakitan yang luar biasa.

Suara teriakan Evan membuat seluruh penghuni istana terkejut, terutama Lord Xavier yang berada di kamarnya langsung melesat menuju sumber suara. Tak lama kemudian, Crystal melihat suaminya datang menghampiri dirinya dengan raut wajah khawatir.

"Apa yang terjadi Queen?" Crystal mendongakkan kepalanya saat mendengar suara suaminya.

"Aku tidak tahu Lord, tiba-tiba putra kita mengerang kesakitan." ujar Crystal dengan raut wajah khawatir sekaligus panik.

"Cepat panggil William!" Perintah Lord Xavier pada Steve yang baru saja tiba.

"Yes My Lord." sahut Steve lalu melesat menuju ruang dimana William berada.

Crystal menatap khawatir pada Evan yang terus mengerang kesakitan. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan ini membuat wanita itu merasa takut jika terjadi sesuatu pada putranya. Tak lama kemudian, William dan yang lainnya melesat masuk ke dalam ruangan tersebut lalu menundukkan kepalanya hormat.

"Izinkan saya memeriksa anda Lord." ujar William dan langsung dijawab anggukkan oleh Evan.

Setelah beberapa menit, William telah selesai menyalurkan kekuatannya untuk meredakan rasa sakit pada tubuh Evan. Crystal bernafas lega saat melihat wajah putranya yang tidak lagi sepucat tadi.

"Apa yang terjadi pada putraku?" Tanya Lord Xavier.

"Ini tidak masalah Yang Mulia. Lord Evan hanya merasakan apa yang dirasakan oleh matenya." ujar William membuat mereka semua membulatkan matanya.

"Maksudmu, mate putraku sedang merasakan kesakitan seperti yang dirasakan putraku?" Tanya Crystal membulatkan matanya terkejut.

"Mungkin lebih dari ini Yang Mulia." ujar William sontak membuat mereka kembali terkejut.

Evan terdiam saat mendengar ucapan dari William. Pikiran pria itu mulai mencerna ucapan pria itu.

'Bagaimana mungkin aku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh mateku? Apalagi kita belum pernah bertemu sebelumnya. Lalu apa yang terjadi padanya sehingga aku merasakan kesakitan yang luar biasa ini?' Batin Evan berkecambuk dengan berbagai pertanyaan di dalam pikirannya.

"Pasti terjadi sesuatu pada matemu nak. Kau harus segera mencarinya." ujar Crystal membuat Evan langsung menatap ke arah ibunya.

"Aku akan berusaha." ujar Evan singkat lalu beranjak dari tempat duduknya dan melesat keluar dari ruangan itu.

Kini Evan telah kembali masuk ke dalam kamarnya. Pria itu melangkah naik ke atas ranjang dan berbaring menatap langit kamarnya. Pikirannya berkecambuk dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Mate?" Gumam Evan. "Ck belum bertemu saja dia sudah menyusahkan!" Lanjutnya.

Evan pun mulai memejamkan matanya berusaha untuk tertidur melupakan semua yang baru saja terjadi padanya. Ia harus segera beristirahat karena besok ia memiliki banyak pekerjaan.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now