The Unwanted Queen || 38

11.6K 1K 15
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

"Maafkan saya yang mulia," ujar Airish dengan sedikit gugup. "Saya tidak tahu harus menceritakan dari mana, tetapi inti dari percakapan mereka adalah," Evan menaikkan alisnya saat melihat Airish kembali menghentikan ucapannya.

"Mereka akan menculik Yang Mulia Ratu untuk menumbalkannya pada ritual yang akan dilakukan malam purnama. Dengan begitu kekuatan yang ada pada Ratu akan masuk ke dalam tubuh Kenzo." Lanjutnya membuat semua orang membulatkan matanya.

*****

"Shit!" Umpat Evan dengan amarah yang mulai menguasai dirinya.

"Malam purnama? Bukankah itu terjadi dua minggu lagi? Berarti kita masih sempat untuk membuat rencana." Usul Steve.

Airish menggelengkan kepalanya lemah dan menatap Steve dengan raut wajah sedih.

"Tapi masalahnya, meskipun mereka akan melakukannya pada malam purnama nanti, Kenzo tidak akan mengulur waktu untuk menculik Yang Mulia Ratu. Beberapa pengawalnya sudah dikerahkan untuk menuju kerajaan vampire." Jelas Airish.

Keterkejutan kembali dilanda oleh Evan setelah mendengar ucapan Airish. Seketika Evan beranjak dari tempat duduknya dengan tangan mengepal kuat hingga buku jari pria itu memutih. Suasana di ruangan itu menjadi sangat mencekam saat perubahan emosi dari Evan. Bahkan Airish memundurkan langkahnya dan bersembunyi di balik tubuh Leonard.

Tak lama kemudian, pintu berwarna silver itu terbuka, menampilkan Xavier memasuki ruangan dengan langkah tegas. Raut wajah pria itu terlihat begitu serius menandakan jika dia sudah mengetahui apa yang telah terjadi.

"Bagaimana mungkin kau mengirim istrimu ke istana vampire Evan?!" Geram Xavier saat pria itu telah berdiri tepat di depan Evan.

"Karena itu tempat terdekat dad! Aku tidak mungkin memerintahkannya kembali ke istana. Bagaimana jika seseorang mencegatnya di perjalanan?" Sahut Evan tak kalah dinginnya.

"Oh god! Kau bisa menghubungkan portal ke sana. Apa itu sangat sulit bagimu?" Ucapan Xavier sontak membuat Evan terdiam. Pasalnya ia tidak memikirkan masalah itu. Bahkan pikirannya sudah dipenuhi dengan Kenzo dan Livia, sehingga ia tidak memiliki rencana apapun untuk melindungi istrinya sendiri.

"Di sini dia lebih aman dibandingkan tempat itu. Cepat jemput dia sebelum kakek dan nenekmu tiba." Ujar Xavier dengan tegas sebelum melangkah meninggalkan ruangan itu.

"Shit!"

Brakk...

Evan kembali menggebrak meja kerja yang ada di hadapannya. Namun kali ini meja itu tidak tertolong, karena meja itu sudah terbelah menjadi dua. Saat itu juga Evan melangkah keluar dari ruangan meninggalkan Steve, Leonard dan Airish yang masih terdiam ketakutan melihat kemurkaan Evan.

'Dia lebih menakutkan dari Kenzo.' Batin Airish bergidik ngeri.

*****

"Di mana Alissya?!" tanya Livia saat memasuki aula tempat Kenzo berada.

Kenzo yang tengah duduk memejamkan matanya dengan sebelah tangan menopang dagunya seketika membuka matanya dan menatap tajam ke arah Livia.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now