The Unwanted Queen || 45

14.2K 1K 76
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Saat ini Crystal tengah menemani Evan karena Alissya harus menghadiri sebuah pertemuan. Setiap Alissya tidak bisa menemani Evan, ia akan meminta siapapun untuk menemani suaminya. Ia tidak akan membiarkan Evan seorang diri di kamarnya.

Crystal menggenggam tangan Evan dengan erat. Ia terus berusaha berbicara dengan pria itu meskipun tidak ada sedikitpun reaksi darinya.

"Kapan kau bangun nak? Istrimu menunggumu. Dia terlihat sangat lelah karena harus mengurus pekerjaan istana. Tetapi seberapa sibuk dirinya, ia akan selalu ada waktu untuk menemanimu. Bukankah dia sangat mencintaimu?" Ujar Crystal sambil terkekeh pelan.

"Dia wanita yang kuat, mommy sangat kagum dengannya. Bahkan dulu mommy tidak sekuat dirinya. Meskipun ia terlihat kuat, tetapi ia selalu memendam kesedihannya seorang diri."

"Kau.." Crystal menghentikan ucapannya saat ia menyadari satu hal. Beberapa saat yang lalu, ia merasakan jika jari Evan sedikit bergerak.

"Sayang kau dengar mommy? Jika kau dengar tolong gerakkan jarimu kembali nak." Saat itu juga Crystal menutup mulutnya terkejut saat melihat jari tangan Evan kembali bergerak, dan betapa terkejutnya lagi saat ia melihat kelopak mata Evan mulai terbuka.

"Oh Moon Goddess!"

Crystal dengan cepat memindlink Xavier dan William untuk segera menemuinya. Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka dan menampilkan Xavier dan William masuk dengan raut wajah terkejut.

"Saya akan memeriksa keadaan Yang Mulia." Xavier dan Crystal yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya, dan membiarkan William memeriksa keadaan Evan.

Evan yang sedikit lemas memaksa untuk duduk bersandar di kepala ranjang. Tangan pria itu terangkat untuk memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Syukurlah kondisi tubuh anda baik-baik saja Yang Mulia. Mungkin ini karena anda memiliki kekuatan penyembuh yang cukup kuat dalam diri anda." Ujar William membuat Crystal menghela nafas lega.

"Di mana Alissya mom?" tanya Evan dengan pelan.

"Istrimu sedang menghadiri pertemuan nak." Sahut Crystal.

"Pertemuan?"

Xavier mengangguk, "Pertemuan dengan petinggi istana." Xavier menghela nafas pelan sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Mereka terus mendesak istrimu untuk menggantikan posisimu."

Evan yang mendengar itu sontak membulatkan matanya. "Apa maksudmu dad?"

"Sepertinya beberapa petinggi istana mulai bersatu untuk menjatuhkanmu." Tangan Evan seketika mengepal kuat saat menyadari beberapa anak buahnya mulai mengkhianati dirinya. Tentu saja ia tidak akan tinggal diam.

Saat itu juga Evan beranjak dari tempat tidur dan melangkah keluar dengan raut wajah dingin. Xavier dan Crystal yang melihat itu seketika membulatkan matanya. Pasalnya Evan baru saja sadar setelah hampir empat minggu tidak sadarkan dirinya.

Evan dengan cepat melesat menuju ruang pertemuan. Dengan pendengarannya yang tajam, dari luar pun ia sudah bisa mendengar keributan di dalam sana. Seketika langkah pria itu terhenti saat mendengar suara istrinya yang sangat ia rindukan.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang