The Unwanted Queen || 40

11.8K 1K 4
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Perlahan kelopak mata Alissya mulai terbuka. Namun hanya bertahan per sekian detik sebelum mata wanita itu kembali tertutup. Alissya begitu lemah, ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Bahkan sebagian tubuhnya rasanya sudah mati rasa akibat siksaan yang diberikan oleh Livia.

Alissya menatap ke arah lubang atap yang ada di atasnya dan tidak melihat sedikitpun cahaya di sana. Dengan begitu ia menyadari jika malam telah tiba. Entah sudah berapa lama Alissya di siksa hingga tak sadarkan diri, ia tidak mengetahuinya.

Keadaan Alissya memang sudah sangat memprihatinkan. Rambut yang berantakan, banyak memar di wajah, kaki, tangan dan beberapa bagian tubuh lainnya. Bahkan terlihat luka robekan di bagian kepala, punggung dan juga tangannya yang masih mengeluarkan darah. Jika manusia biasa yang mendapatkan siksaan seperti itu mungkin saja mereka hanya tinggal nama.

Air mata terus mengalir membasahi wajahnya. Bahkan air mata itu telah menyatu dengan darah yang keluar dari luka yang ada pada keningnya. Alissya merasakan kesakitan yang teramat sangat. Lebih menyakitkan daripada luka yang ia terima saat rogue mencakarnya.

"Alissya!"

Teriakan seseorang yang memanggil namanya membuat Alissya mendongakkan kepalanya. Di sana ia melihat ibu dan ibu mertuanya yang berdiri di depan pintu sel ruangannya.

"Apa aku bermimpi?" Gumam Alissya dengan suara yang sangat lemah sebelum akhirnya ia kembali menundukkan kepalanya. Bahkan untuk mengangkat kepalanya saja ia tidak sanggup.

"Sayang sadarlah! Mommy mohon bertahanlah Alissya." Ujar Charlotte terisak saat melihat keadaan putrinya yang sangat mengenaskan.

Crystal dan Charlotte berusaha untuk membuka gembok yang mengunci sel penjara tempat Alissya di kurung dengan sebuah penjepit rambut yang dimiliki Crystal.

Ternyata mereka berhasil menyelamatkan diri mereka setelah penjaga yang mengawasi penjara itu mulai pergi saat malam tiba.

Flashback on.

Setelah kepergian Livia, Crystal dan Charlotte menjadi sangat khawatir dengan keadaan Alissya. Mereka hanya bisa tertunduk diam dengan pikiran masing-masing.

"Kita harus keluar bagaimana pun caranya, dan pergi menyelamatkan Alissya."

"Tapi bagaimana caranya?" Crystal menatap ke arah Charlotte dengan tersenyum menyeringai, membuat Charlotte mengerutkan keningnya bingung.

"Penjepit rambut." Charlotte yang mendengar itu langsung menyadari sesuatu.

"Karena kita tidak bisa menggunakan kekuatan kita, mau tidak mau kita harus menggunakan cara lama." Jelas Crystal dan langsung disetujui oleh Charlotte.

"Tapi bagaimana cara mengambilnya?" Ujar Charlotte sambil berusaha mengambil penjepit rambut yang ada di kepalanya. Namun usaha wanita sia-sia, karena ia tidak bisa menggapainya.

"Hmm maafkan aku Char, tapi apa kau tidak masalah jika aku mengambil penjepitmu dengan kakiku?" Charlotte terdiam saat mendengar permintaan dari Crystal. Tentu itu sangatlah tidak sopan untuk di lakukan, tapi mereka tidak punya pilihan lain.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang