The Unwanted Queen || 49

11.2K 971 97
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Dua hari kemudian,

Hari ini adalah hari pernikahan Alissya dan Dalton akan dilaksanakan. Pernikahan itu akan dilaksanakan pada malam hari. Alissya terus berusaha memukul pintu kamar miliknya dengan sangat keras saat mendengar kabar jika pernikahannya dengan Dalton dipercepat tanpa sepengetahuan dirinya. Tentu saja Alissya tidak menyetujui hal itu. Bagaimana pun juga ia ingin membatalkan pernikahan itu. Tetapi, tak ada satupun orang yang membukakan pintu kamarnya, meskipun ia telah berteriak dengan cukup keras.

"Buka pintunya! Biarkan aku menemui pria brengsek itu!" Teriak Alissya tanpa henti.

"Jika kalian tidak membukanya sekarang juga, aku akan menghancurkannya!"

Namun saat Alissya ingin kembali memukul pintu kamarnya, tiba-tiba pintu tersebut terbuka secara perlahan. Alissya memundurkan langkahnya dan menatap tajam pada Dalton yang masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa kau berteriak seperti itu Queen?" Alissya terdiam dan memandang jijik pria itu.

"Bukankah kau ingin bertemu denganku? Lalu kenapa kau diam saja?" Tanya Dalton sambil melangkah mendekati Alissya.

"Batalkan pernikahan ini!" Ujar Alissya sontak membuat langkah Dalton terhenti. Tak lama, suara tawa Dalton memenuhi ruangan itu, membuat Alissya menahan amarah yang kapan saja bisa meledak.

"Kau ingin membatalkan pernikahan kita?" Alissya melangkah mundur saat ia melihat Dalton kembali mendekatinya. "Kau tidak akan bisa!" Lanjutnya bersamaan dengan Alissya yang telah terpojok di dinding ruangan dengan Dalton yang berdiri tepat dihadapannya.

"Bagaimana pun, kau akan menjadi milikku Alissya. Bahkan seluruh dunia ini akan menjadi milikku." Bisik Dalton dengan bersuara rendah.

Alissya yang mendengar itu mengepalkan tangannya kuat dan menatap tajam pada pria itu. "Teruslah bermimpi, karena rencanamu tidak akan terjadi."

"Akh!"

Alissya meringis saat tiba-tiba Dalton mencengkram rahangnya dengan sangat kuat. Cengkraman pria itu bahkan membuat kuku pria itu menancap di kulit putih Alissya hingga mengeluarkan darah segar.

"Berhentilah memberontak, atau kau akan melihat bayi yang ada di dalam perutmu mati ditanganku!" ujar Dalton dengan penuh penekanan.

Pandangannya mulai turun ke arah darah yang mengalir di leher jenjang wanita itu. Saat itu juga Dalton mendekatkan wajahnya dan menjilat darah Alissya tanpa merasa jijik sedikitpun. Dalton tersenyum menyeringai saat melihat ketakutan di wajah Alissya.

"Bersiaplah, sebentar lagi kau akan menjadi milikku." Dalton pun melepaskan cengkramannya pada Alissya dan berbalik meninggalkan ruangan itu dengan senyuman diwajahnya.

Tidak dengan Alissya yang saat itu juga jatuh terduduk di atas lantai. Wajah wanita itu memerah menahan amarah sekaligus kebencian di dalam dirinya. Perlahan air mata mulai membasahi wajahnya. Bahkan luka yang ia terima tidak sebanding dengan luka di dalam hatinya.

Grace yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu langsung terkejut saat melihat keadaan Alissya. Darah mengalir membasahi leher wanita itu, bahkan hingga ke pakaian yang ia kenakan. Tetapi Grace tidak melihat satupun luka di wajah Alissya, karena luka itu telah sepenuhnya tertutup.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now