The Unwanted Queen || 6

20.9K 1.9K 14
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Evan melangkah memasuki istana dengan langkah tegas. Setelah acara pertemuan di kerajaan vampire, pria itu langsung memutuskan untuk kembali ke istana tanpa menemui matenya, Alissya. Bersamaan dengan itu, salah satu pelayan datang menghampiri Evan sambil menundukkan kepalanya.

"Yang Mulia, nona Livia telah menunggu di ruang kerja anda." ujar pelayan tersebut membuat Evan mengerutkan keningnya. Namun pria itu langsung melangkah menuju ruang kerjanya tanpa menjawab ucapan pelayan tersebut.

Tak lama kemudian, Evan telah sampai di ruang kerjanya dan melihat seorang wanita cantik dengan gaun yang sangat indah tersenyum saat melihat kedatangannya.

"Kau datang." ujar Livia Hazzel, putri dari raja kerajaan Wizard.

"Ada apa kau kemari Livia?" Tanya Evan sembari menghampiri Livia dan duduk di hadapan wanita itu.

"Tidak, hanya saja sudah lama aku tidak mengunjungimu." ujar Livia tersenyum.

"Kau.." belum saja Evan selesai berbicara, namun mereka melihat ke arah pintu ruangan yang tiba-tiba terbuka. Saat itu juga mereka melihat Crystal masuk dengan Xavier di sampingnya.

"Astaga Livia! kaukah itu?" Pekik Crystal terkejut membuat Livia terkekeh pelan.

"Yes My Queen, saya Livia." ujar Livia dengan sopan tersenyum ke arah Crystal.

"Sudah lama sekali semenjak kau pergi ke dunia manusia dan sekarang kau telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik." puji Crystal membuat Livia bersemu merah.

"Terima kasih atas pujian anda My Queen." ujar Livia tersenyum senang.

Evan yang sedari tadi melihat interaksi antara Livia dan ibunya hanya mampu menghela nafas pelan. Ia hanya bisa berdiam diri bersama ayahnya mendengar percakapan dua wanita dihadapan mereka.

"Bagaimana kalau kau menginap di sini?" Ujar Crystal membuat Livia sedikit terkejut. Pasalnya ia belum pernah menginap di kerajaan Demon sebelumnya. Walaupun ia berteman dengan Evan tetapi tidak pernah sekalipun ia bermalam di tempat itu.

"Tapi Queen.." ujar Livia gugup lalu melirik ke arah Evan. Evan yang melihat tatapan dari Livia hanya mampu menaikkan alisnya bingung. "Apa Lord Evan mengijinkan saya untuk bermalam di sini?" Lanjutnya sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak masalah, kau bisa menginap untuk malam ini." ujar Evan singkat membuat senyuman terlihat di kedua wajah wanita itu.

"Baiklah, ayo aunty antar kau ke kamarmu sayang." ujar Crystal lalu beranjak dari tempat duduknya diikuti Livia dibelakangnya. Hingga tersisa di ruangan itu hanya Evan dan juga ayahnya, Xavier.

Hening. Tidak ada yang membuka suara dari kedua pria yang terlihat sangat dingin itu. Xavier sibuk dengan buku yang ada di tangannya, sedangkan Evan menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan matanya.

Hingga akhirnya suara ketukan pintu membuat Evan terpaksa untuk membuka matanya. Saat itu juga ia melihat Steve melangkah masuk dan menundukkan kepalanya.

"Ada apa?" Tanya Evan dan kembali memejamkan matanya.

"Saya telah mengetahui penyebab nona Alissya terluka My Lord." ujar Steve sontak membuat Evan seketika membuka matanya. Sedangkan Xavier yang semula fokus pada buku yang ada di tangannya seketika mendongakkan kepalanya menatap ke arah Steve.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang