The Unwanted Queen || 28

14.2K 1.2K 38
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

"Kau yang telah mengunci pergerakan Steve nak. Mungkin tanpa sadar kau telah mengeluarkan kekuatanmu." Ujar Crystal lagi-lagi membuat Alissya terkejut untuk kedua kalinya.

"Bagaimana mungkin? Aku sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun." Ujar Alissya sambil menatap kedua tangannya.

Crystal tersenyum lalu beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Alissya yang masih mematung di tempatnya. Tangan wanita itu terangkat untuk mengusap puncak kepala wanita itu.

"Mungkin kau belum bisa merasakan kekuatanmu. Tapi mommy yakin, kau pasti memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Kau hanya perlu memancing kekuatanmu untuk keluar." Ujar Crystal.

'Kekuatan luar biasa? Itu mustahil!' Batin Alissya.

*****

Alissya termenung memikirkan ucapan dari Crystal. Ia masih tidak percaya jika wanita lemah sepertinya memiliki kekuatan yang luar biasa. Selama ini ia hanya bisa melesat dengan cepat seperti makhluk immortal lainnya. Sebenarnya ia telah menyerah untuk memiliki sebuah kekuatan. Karena kekuatan yang ada di dalam dirinya tidak pernah muncul semasa hidupnya. Tapi kejadian hari ini membuat dirinya sangat terkejut. Pertama kali dalam hidupnya, ia bisa mengeluarkan kekuatan dalam dirinya.

"Jika benar aku juga memiliki kekuatan sepeti yang lainnya, lalu kekuatan apa yang aku miliki?" gumam Alissya.

Berbagai pertanyaan muncul di dalam benaknya. Namun tidak satupun ia menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Hanya satu yang bisa ia lakukan untuk menemukan jawabannya, yaitu dengan melatih dirinya.

"Saya bisa merekomendasikan guru terbaik untuk anda Yang Mulia." ujar Grace yang berdiri di belakang wanita itu. Alissya yang mendengar ucapan Grace pun berbalik dan menatap wanita itu penuh tanya.

"Apa kau mengenal seseorang yang bisa mengajariku?" tanya Alissya dan langsung dijawab anggukkan oleh Grace.

"Saya akan membawanya pada anda Yang Mulia."

"Terima kasih Grace, kau sangat mengerti diriku. Kalau begitu kau bisa beristirahat, ini sudah malam." ujar Alissya dengan tersenyum senang.

"Baik Yang Mulia." ujar Grace lalu berbalik meninggalkan kamar milik Alissya.

Setelah kepergian Grace, Alissya berjalan menuju balkon kamar. Sepertinya ia perlu mencari udara segar untuk menghilangkan semua pikiran yang ada di kepalanya.

"Belum genap sehari berlalu, tetapi aku sudah merindukanmu Lord." gumam Alissya sambil menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

Di sisi lain, kereta kuda yang digunakan oleh Evan dan yang lainnya baru saja tiba di sebuah desa kecil di wilayah kerajaan wizard. Mereka memutuskan untuk bermalam di salah satu penginapan karena sangat berbahaya melanjutkan perjalanan di malam hari. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan tenaga mereka untuk melawan rogue atau musuh lainnya yang ingin mencelakai mereka, walaupun sebenarnya tidak akan ada yang bisa menandingi kekuatan mereka.

"Perjalanan kita masih sangat jauh. Mungkin kita akan sampai dua atau tiga hari lagi." Ujar Xavier. Evan yang mendengar itu hanya terdiam tanpa berniat membalas ucapan ayahnya.

Kini mereka tengah duduk di balkon kamar sambil menatap langit malam dengan secangkir teh yang telah disiapkan di atas meja. Hening, mereka saling terdiam dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya Xavier kembali membuka suara untuk memecah keheningan mereka.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang