The Unwanted Queen || 24

17.9K 1.3K 47
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Livia melangkah dengan cepat menuju ruang tengah istana. Seluruh pemimpin klan telah berkumpul atas perintah dari Raja mereka, yang tidak lain adalah Evan. Livia tersenyum saat melihat keberadaan ayahnya, Lord Edgar. Lord Edgar tersenyum dan menyambut Livia ke dalam pelukannya. Sedangkan tidak jauh darinya, Thezza yang tengah duduk di samping ayahnya hanya mampu menatap tajam ke arah Livia.

'Cih, cari muka!' Batin Thezza.

Lord Jackson yang melihat raut wajah putrinya yang terlihat sangat kesal langsung menaikkan alisnya bingung.

"Ada apa denganmu Princess?" Tanya Lord Jackson sambil mengusap puncak kepala gadis itu.

Thezza yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Saat itu juga ia tersenyum saat melihat kedatangan Alissya dan Evan yang melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu. Alissya melambaikan tangannya ke arah Thezza saat melihat keberadaan wanita itu. Namun segera ia hentikan saat melihat tatapan tajam dari Livia. Evan yang menyadari perubahan dari Alissya langsung mengeratkan pelukannya pada wanita itu.

"Aku mencintaimu Queen." bisik Evan. Alissya yang mendengar itu seketika bersemu merah, membuat Evan terkekeh pelan.

Mereka pun menghampiri beberapa pemimpin klan yang tengah berkumpul di ruang tengah istana. Termasuk Lord Edgar dan juga Lord Jackson yang sedang bersama putri mereka.

"Hormat hamba Yang Mulia." ujar Lord Edgar sambil membungkukkan badannya. Evan pun meminta Lord Edgar untuk menegakkan tubuhnya dengan wajah dinginnya.

"Senang bertemu dengan anda My Queen. Akhirnya kita bisa bertemu secara langsung." Ujar Lord Edgar tersenyum ke arah Alissya.

"Saya juga sangat senang bisa bertemu dengan anda Lord." Sahut Alissya dengan suara lembutnya.

Livia sedikit terkejut saat melihat ayahnya menyapa Alissya dan tersenyum ke arah wanita itu. Namun ia berusaha untuk tidak menampilkan raut wajah kebencian pada Alissya dihadapan Evan. Meskipun sebenarnya pria itu tahu semua yang dilakukan oleh wanita itu.

"Anda terlihat sangat serasi Yang Mulia." Ujar Lord Jackson yang mulai bergabung dengan mereka, diikuti Thezza di belakangnya.

"Lord Jackson!" pekik Alissya senang saat melihat kedatangan pria paruh baya itu. Sedangkan pria itu hanya terkekeh pelan melihat kegembiraan Alissya.

"Bagaimana keadaan anda Yang Mulia? Maafkan saya karena tidak bisa mengunjungi anda."

"Tolong jangan berbicara seformal itu kepada saya Lord. Anda sudah seperti seorang ayah bagi saya. Anda sudah banyak membantu saya dan juga ibu saya." Ujar Alissya dengan penuh ketulusan membuat Evan tersenyum mendengar ucapan wanita itu.

"Kau sudahku anggap sebagai putriku sendiri. Jadi sudah kewajibanku untuk membantumu nak. Apalagi Thezza sangat senang berada di dekatmu. Bahkan dia terus bersedih saat melihatmu terluka." Jelas Lord Jackson membuat Thezza membulatkan matanya.

"Daddy!" Erang Thezza sambil memukul lengan ayahnya saat pria itu membeberkan rahasia yang sangat memalukan itu. Meskipun kenyataannya memang benar adanya.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now