The Unwanted Queen || 18

18.9K 1.5K 6
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Alissya mengerjapkan matanya saat merasakan sebuah cahaya yang begitu menyilaukan. Ia terkejut saat melihat dirinya tengah tertidur di hamparan rumput hijau. Langit terlihat begitu cerah. Burung-burung terbang dengan gembira. Alissya dapat merasakan hembusan angin yang begitu menenangkan.

"Di sini sangat indah." gumam Alissya.

Alissya bangkit dan menyusuri padang rumput itu. Tangannya menari dengan anggun membelai bunga-bunga yang bermekaran sangat indah.

"Apa kau menyukai tempat ini?" Alissya terperanjat kaget saat mendengar suara seseorang.

Saat itu juga ia tersenyum melihat wanita yang begitu cantik berdiri di hadapannya. Tentu saja ia mengenali wanita itu.

"Moon Goddess." ujar Alissya.

Dewi bulan tersenyum lalu meminta Alissya untuk mendekat ke arahnya. Alissya pun berjalan mendekati Dewi tersebut dan berbaring di pangkuannya. Dewi bulan pun mengusap surai panjang milik Alissya dengan lembut. Ia tersenyum saat Alissya merasa nyaman di dalam pangkuannya.

"Tempat ini sangat indah Dewi. Apakah saya bisa tinggal di tempat ini?" tanya Alissya dengan senyum indah di wajahnya.

"Tentu saja, kau bisa tinggal di tempat ini sesukamu." ujar Dewi Bulan membuat Alissya tersenyum senang.

Alissya termenung. Ia menatap langit dengan pandangan yang sulit di artikan. Dewi Bulan tersenyum penuh arti. Tentu ia tahu apa yang ada di dalam pikiran gadis itu.

"Apa yang kau pikiran nak?" tanya Dewi Bulan.

"Dunia ini terlihat begitu indah. Tetapi semua ini seakan hanya tipuan semata. Tempat ini membuatku sangat nyaman. Tapi entah mengapa, ada sesuatu yang tidak bisa memuaskan hatiku. Aku sangat tidak mengerti dengan perasaan ini Dewi. Aku tidak bisa mengingat apapun." jelas Alissya dengan panjang lebar.

Dewi Bulan tersenyum lalu mengusap puncak kepala Alissya dengan penuh kasih sayang.

"Apa kau ingin melihat sebuah pertunjukkan?" tanya Dewi Bulan.

"Petunjukkan?" Dewi Bulan menganggukkan kepalanya.

Dewi Bulan mengangkat tangannya ke udara dan muncul sebuah portal. Perlahan muncul sebuah gambar di dalam portal tersebut. Gambaran tentang dirinya. Alissya sedikit terkejut dengan apa yang ia lihat.

Alissya beranjak dari tidurnya dan memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Ia kembali menyaksikan gambaran yang berputar layaknya sedang menyaksikan sebuah drama. Ia melihat orang-orang yang tersenyum ke arahnya. Berbincang dan tertawa bersamanya. Hingga akhirnya muncul sosok pria tampan berdiri di hadapannya. Saat itu juga Alissya mengerang kesakitan. Kepalanya terasa begitu sakit. Seperti memaksa untuk mengingat suatu hal. Tanpa sadar Alissya meneteskan air mata. Merasakan jiwanya yang begitu tersakiti entah karena apa.

"Apa yang terjadi padaku?" gumam Alissya.

Tubuhnya akan bereaksi setiap menatap pria yang ada di hadapannya. Siapa dan apa hubungannya dengan pria itu, ia tidak tahu. Semua ingatannya seakan menghilang tanpa membekas.

"Kenapa aku tidak mengingat mereka semua?" tanya Alissya bingung.

"Sebentar lagi kau akan tahu sayang." Ujar Dewi Bulan sebelum menghilang dari tempatnya.

Alissya terkejut. Namun ia masih bisa melihat gambaran yang terus berputar menampilkan adegan antara ia dan pria itu.

"Mate." Panggil seseorang.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang