#34

78 65 138
                                    

Clarissa duduk diatas kursi menghadap ke arah cermin sambil membersihkan make up nya. Sesekali Clarissa menghela napas kasar memikirkan takdir dalam hidupnya.

"Nona Clarissa?"panggil seorang pembantu rumah tangganya dipintu kamar

"Iya? kenapa?"jawab Clarissa tanpa membukakan pintu kamarnya

"Nona, nyonya Claudia menunggu anda untuk makan di bawah."jawab pembantu rumah tangga tersebut

"Baiklah, aku akan turun 5 menit lagi setelah menghapus make up ku."jawab Clarissa dan melanjutkan aktivitasnya sedikit lebih cepat.

------------

Clarissa menuruni anak tangga satu persatu sambil tersenyum menatap sosok mama yang duduk disalah satu kursi meja makan disana.

"Mari makan ! Mama merindukan kamu."ucap Claudia sambil tersenyum kepada anaknya

"Papa kemana? tidak ikut makan?"tanya Clarissa sambil mencari cari keberadaan Evan

"Papa tidur. Mama kasian kayanya papa capek jadi nggak mama bangunin."jawab Claudia

Clarissa hanya menganggukkan kepalanya.

Percakapan keduanya berakhir tergantikan dengan suara dentingan sendok dan hembusan napas halus.

"Maa, Clarissa mau nanya?"ucap Clarissa tiba tiba setelah meneguk air minum

"Apa yang ingin kamu tanyakan?"jawab Claudia halus

"Hotel Regis ada proyek di Thailand bukan?"ucap Clarissa hati hati.

"Iya sayang, 2 bulan lagi selesai proyek itu."

"Oh benarkah? Cepat sekali."jawab Clarissa masih hati hati.

"Ada apa? Bilang aja ke mama."ucap Claudia yang mengetahui maksud dari pertanyaan Clarissa.

"Ehmm...Maa Clarissa mau ngambil alih Hotel Regis. Clarissa capek dirumah terus , pengangguran gak ada kerjaan."jawab Clarissa sedikit mengeluh.

"Mama bicarakan sama papa kamu dulu ya sayang."jawab Claudia.

"Bukannya itu milik mama ya?"

"Papa kan suami mama, kekayaan mama juga milik papa kamu dan sebaliknya kekayaan papa juga milik mama."jelas Claudia sambil memberikan potongan apel kepada Clarissa.

Clarissa mengangguk paham.

"Ada masalah apa Clarissa? Kenapa secara tiba tiba kamu mau ngambil alih Hotel ?"tanya Claudia sambil menatap wajah anaknya yang terlihat sendu

"Tidak ada apa apa , aku hanya ingin mencari uang."jawab Clarissa sambil tersenyum

"Senyum itu palsu Ca, mama tau kamu ada masalah. Alasan kamu ingin mencari uang , itu tidak masuk akal. Kamu suka menghamburkan uang tanpa memikirkan uang mama habis atau tidak lalu sekarang kamu bilang ingin mencari uang !? kamu berbohong , bilang sama mama ada apa ?"

Tanpa sadar Clarissa meneteskan air matanya.

"Ica capek ma."ucap Clarissa lalu terisak

Claudia mengerutkan keningnya , baru kali ini ia mendengar kalimat lelah dari bibir Clarissa.

"Semenjak Ica kenal sama Alden, hari hari Ica nggak kaya dulu lagi ma. Terkadang Ica seneng kadang Ica tiba tiba dapet masalah. Ica gatau harus gimana ? Keputusan Ica kuliah di Stanford secara tiba tiba juga karena Ica pengen ngelupain Alden tapi nyatanya Ica gabisa ma."jelas Clarissa kepada Claudia

Claudia masih menatap wajah anaknya.

"Apa alasan kamu sekarang sama ?"ucap Claudia akhirnya

Clarissa mengangguk samar

Something worthwhile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang