#48

17 14 58
                                    

Alden membuka matanya perlahan, tersadar akan mimpinya.

"Astaga, gue kira asli ternyata mimpi" gumam Alden sambil mengusap wajahnya gusar.

"Eh, lu tidur disini semalem?" ucap Beatrice dari salah satu anak tangga.

Alden menoleh menatap adiknya lalu memutar bola matanya malas.

"Nona Beatrice, roti mu sudah siap." teriak seorang asisten rumah tangga.

"Oke, saya datang."jawab Beatrice laku berjalan menuju dapur dan mengambil 2 helai roti dan mengoleskan selai kacang diatasnya.

"Lu minum susu gak?" tanyatanya Beatrice kepada Alden.

"Lu kira gue bocah SD apa, gue bisa ambil makan sendiri." jawab Alden lalu bangkit dari duduknya setelah menyelesaikan karangan bunga.

"Dih, yaudah padahal gue kan niatnya baik mau ngambilin."gumam Beatrice lalu duduk disalah satu kursi meja makan.

------

Keadaan masih sama, Clarissa tetap tinggal dirumah keluarga Arman sampai ingatannya benar benar pulih. Namun, Septian sudah memberikan semua informasi kepada polisi dengan satu syarat Clarissa akan kembali kerumahnya jika ingatannya benar benar pulih, dan polisi mengiyakannya.

"BANGUNN!!" teriak seseorang sambil memukul pintu sekeras mungkin. Siapa lagi kalau bukan Septian.

"Eh lu jadi cewe bangun siang banget dah, yang rajin gitu. Bantu panen teh sana!" ucap Septian yang masih berdiri dipintu kamar.

"Itu mulut bisa diem gak!" jawab Clarissa lalu menarik selimutnya lebih keatas lagi.

"Gabisa! Ini udah jam 9 tau nggak."jawab Septian.

Tiba tiba, sebuah bantal berwarna abu abu itu melayang dan berhenti tepat diwajah Septian.

" Pergi gak lu! merusak pagi yang indah aja."

"Y"

Clarissa yang geram kepada Septian langsung bangkit dari ranjang lalu mengikuti langkah Septian dan memukulnya.

"Aaargghh.." pekik Septian sambil mengusap punggungnya.

"Nyebelin amat jadi orang."gumam Clarissa lalu duduk disofa ruang tengah.

"Biarin yang penting sayang."jawab Septian.

"Dih gue gamau lo sayang, hueekk." jawab Clarissa lalu seolah olah dia muntah mendengar ucapan Septian.

"Oh gitu ya, oke. Awas lu nyari gue."

"Eh jangan dong, kan lu baik jangan gitu lah." ucap Clarissa sambil tersenyum semanis mungkin.

"Sarapan gih." ucap Septian lalu duduk disamping Clarissa.

"Ntar aja. Masih males gue."

"Buruan, pantai keburu panas nanti." ucap Septian.

"Hah? kepantai nih? beneran nih?"

Septian mengangguk.

"WAHH AKHIRNYA GUE KE PANTAI!!" teriak Clarissa.

"Yaudah sana siap siap."

"Siap bos!" jawab Clarissa lalu berlari ke arah kamar mandi.

Septian terkekeh pelan melihat tingkah Clarissa.

"Kaya seumur hidup ga pernah ke pantai aja."gumamnya pelan.

--------

Clarissa menyelesaikan mandinya dengan cepat dan bergegas memilih baju yang akan dia gunakan.

Something worthwhile Where stories live. Discover now