#50

20 9 33
                                    

Hari itu tiba, dimana semua akan kembali seperti semula.

Clarissa menatap setiap sudut ruangan dengan senyum yang lebar namun ada sebuah genangan air mata yang dari tadi ia tahan agar tidak lolos jatuh begitu saja.

"Mama menungguku, namun rumah ini sudah seperti tempat pulangku." lirih nya lalu mengusap sebuah pigura foto yang menunjukan foto dirinya, Jamila, Arman, dan Septian.

Tin.. Tin..

Clarissa menoleh menatap Septian yang sudah siap didalam mobil.

"Ibu... Ayah... Clarissa pamit untuk pulang. Clarissa janji akan mengunjungi kalian jika ada waktu luang." ucapnya lalu mencium tangan Jamila dan Arman.

Jamila hanya mengangguk, matanya masih lebam karena menangis semalaman.

"Sudah?" tanya Septian dari dalam mobil.

Clarissa mengangguk lalu membuka pintu mobil dan duduk dengan nyaman.

"Kita bisa pergi sekarang." ucap Clarissa.

Septian mengangguk.

--------------------

120 menit berlalu begitu cepat. Septian menoleh menatap Clarissa yang duduk disebelahnya sedang tertidur pulas.

"Bisa jadi ini kali terakhir menatap tidur tenangmu," ucap Septian lalu tersenyum.

Mata yang sebelumnya terpejam erat tiba-tiba perlahan terbuka sedikit demi sedikit.

"Dimana kita?" tanya Clarissa sambil menatap sekitar.

"Butuh ± 15 menit sampai dirumahmu, selebihnya mungkin kita lebih lama dari dugaan karena harus mencari satu persatu rumahmu bukan?" jawab Septian.

"Euhmmm, aku rasa kita tidak perlu waktu yang lama untuk mencarinya." jawab Clarissa.

"Septian?!"

Septian menoleh lalu menatap Clarissa dengan wajah datarnya.

"Septian."

"Apa?"

"Kau sudah makan?"

"Kenapa? Kau lapar? Baiklah, kau mau makan apa?"tanya Saptian.

"Chicken."

Septian mengangguk lalu memarkirkan mobilnya di depan sebuah kedai ayam ternama.

"Kita harus mengisi perut, karena mungkin mama tidak menyiapkan makanan untuk kita."

Septian mengangguk samar

"kau ingin makan yang lain?" tanya Clarissa.

"Kau diam disini. Aku akan membelikan ayam untukmu. Kau bisa makan di mobil, aku tidak ada waktu untuk makan karena ada urusan lain yang harus aku selesaikan."jawab Septian lalu keluar mobil dan menguncinya.

"Dia mengunci mobilnya? Astaga!" sahut Clarissa.

Setelah menunggu beberapa menit, Septian terlihat keluar kedai dengan box ayam besar ditangan kanannya.

"Makan dengan baik dan benar." ucap Septian sembari memberikan ayam tersebut dan segera melajukan mobilnya.

"Thank you." jawab Clarissa lalu membuka box tersebut dan mulai memakannya.

-------------

15 menit kemudian..

"Dimana letaknya? Kau ingat?" tanya Septian.

"Iya, disebelah sana." jawab Clarissa sambil menunjuk sebuah gapura putih keemasan.

Septian melajukan mobilnya dan berhenti didepan gapura.

Something worthwhile Where stories live. Discover now