#42

86 46 394
                                    

Alden berdiri menatap gulungan ombak yang menyapu pasir pantai berulang kali. Sedangkan, Beatrice duduk tak jauh dari keberadaan Alden.

Setelah berita jatuhnya pesawat menyebar ke seluruh tanah air. Alden selalu datang ke pantai dengan buket mawar yang ia larungkan bersamaan gulungan ombak ketengah laut.

"Selamat sore Ica jelek, semoga bahagia." Tulisnya dalam buket mawar tersebut.

Beatrice menatap punggung kakaknya yang sedang berdiri sambil menatap buket yang mulai berjalan ke tengah laut.

"Kak !"teriak Beatrice yang mulai merasa bosan.

Alden menoleh menatap Beatrice dan menghampirinya.

"Kenapa?"ucap Alden sambil memegang pipi kiri adiknya.

Beatrice yang merasa risih langsung menampis tangan Alden.

"Gausah kaya gitu, gue udah gede."ucap Beatrice.

"Hmmm."

"Balik yuk, udah mulai petang. Udah sepi tau pantainya."

Alden menoleh ke kanan dan ke kiri. Netranya tak mendapati seorang pun disana selain dirinya dan Beatrice. Semenjak kejadian itu memang pantai ditutup sementara untuk pengunjung yang ingin menginap.

"Yaudah ayo, sini aku gendong." ucap Alden lalu merengkuh tubuh Beatrice.

-----

Selama perjalanan dari pantai, Beatrice terus saja memperhatikan wajah kakaknya sambil tersenyum.

"Lo ngapain si?!" Celetuk Alden yang tidak nyaman diperhatikan terlalu lama oleh Beatrice.

"Gue bangga aja nemuin kakak tiri kaya lo, udah baik setia lagi."jawab Beatrice lalu menatap ke arah jalanan.

"Maksud lo apa?"

"Beruntung aja kak Clarissa dapetin cowo sebaik lo, padahal gue udah anggap dia kaya kakak gue tapi Tuhan berkata lain."ucap Beatrice.

"Udah gausah dibahas!"

Beatrice mengangguk paham. Terlihat di wajah Alden tidak ada senyum terlukis sedikitpun setelah kepergian Clarissa.

"Udah 7 hari gue nungguin senyum dari wajah lo, lo makin jelek kalo gaada senyumnya."ucap Beatrice lalu terkekeh kecil.

"Makan dulu, gue laper."jawab Alden lalu memarkirkan mobilnya disebuah restoran.

Beatrice mengakui bahwa Alden sangat sensitif apabila membahas soal Clarissa.

"Ntah apa yang Clarissa lakukan bersamanya sebelum pergi yang membuat Alden sangat kehilangan."gumam Beatrice kecil seraya menunggu Alden mengambil kursi roda.

-----

"Alden !!"teriak seorang wanita dari arah pintu yang berbeda membuat Alden menghentikan langkahnya.

"Jesicca?"gumamnya.

Jesicca tersenyum lalu menghampiri Alden dan diikuti oleh William.

"Lama nggak ketemu sama lo, apakabar?"ucap Jesicca lalu melirik Beatrice yang menunduk dikursi roda.

"Gue baik, lo sendiri gimana sama William?"

"Gue baik kok, tapi ada orang ketiga diantara kita."jawab Jesicca.

Alden mengerutkan keningnya.

Jesicca tersenyum lalu mengelus perutnya.

"Astaga, ku kira William berani macam macam."ucap Alden lalu terkekeh.

"Ini tawa pertama."lirih Beatrice membuat Alden dan Jesicca menatapnya.

"Cewe lo?"tanya Jessica.

Something worthwhile Место, где живут истории. Откройте их для себя