#38

82 53 336
                                    

Pagi ini Clarissa bergegas bangun dari tidurnya, bukan terlalu bersemangat berlibur ke Lombok bersama keluarga namun ia harus pergi ke Bali secepatnya.

"Nona, Nyonya Claudia menunggumu untuk sarapan."ucap seorang asisten rumah tangganya.

"Iya, saya akan turun."

"Nona kopernya apa perlu saya bawa ke bawah sekalian ?"ucapnya sambil menunjuk koper disamping nakas.

"Iya kamu bawa, tolong."jawab Clarissa sambil merapikan jas nya.

Clarissa berjalan menuruni anak tangga dengan langkah cepat. Matanya terus tertuju pada dua orang yang sedang duduk dimeja makan menunggu kedatangannya.

"Clarissa sini sarapan !"ucap Claudia lantas tersenyum kepada anaknya.

"Sudah 5 tahun kita tidak sarapan pagi bersama."sambungnya lalu memberikan penekuk kepada Clarissa.

"Ma.."lirih Clarissa sambil menatap kedua orang tuanya.

"Kenapa ?"

"Ma..Paa..maaf Clarissa nggak bisa berangkat bersama kalian. Clarissa harus ke Bali terlebih dahulu untuk meeting, aku akan menyusul kalian setelah semua selesai."ucap Clarissa sembari memakan penekuk

"Apa tidak bisa ditunda ? Kau pemiliknya, kau bisa menyuruh staf melakukannya.Bukankah kamu mengosongkan jadwal ?"jawab Claudia dengan wajah sendu.

"Maaf ma, ini tidak bisa ditunda. Clarissa memang mengosongkan jadwal, tapi ini mendesak. Aku akan turun tangan."jawab Clarissa lalu mencium pipi mamanya dan pergi lebih dulu.

Claudia menatap punggung anak gadisnya lalu menghela napas kasar.

"Tidak apa-apa. Papa dulu juga sering seperti itu. Dia sudah dewasa, memang sudah kewajibannya."sahut Evan menenangkan istrinya.

Claudia mengangguk dan melanjutkan sarapan paginya.

------------------

"Apa yang belum aku masukkan ?"gumam Alden sambil menatap isi koper kecil dihadapannya

Sedang Beatrice hanya menatap kakaknya yang sedang memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper dari ambang pintu kamar.

"Kau mau pergi kemana ?"ucap Beatrice dari ambang pintu.

"Aku akan ke Lombok. Ada apa ?"jawab Alden lalu menatap wajah adiknya.

"Lama ?"

Alden mengangguk lalu menggeleng.

"Apa maksudmu ?"

"Aku tidak tau."jawab Alden lalu berkutik dengan kopernya lagi

"Tak bisakah sekali saja mengajakku keluar ?"ucap Beatrice lalu pergi begitu saja dari kamar Alden.

Alden menoleh menatap kepergian adiknya. Sebenci apapun dia kepada Beatrice, jujur saja Alden tidak tega meninggalkan adik perempuan di apartemen dengan kondisi seperti itu.

"Apa aku harus mengajaknya? lalu bagaimana dengan Tante Claudia ?"ucap Alden dalam hati.

Tling...

👤Satria

Pak Alden

Maaf mengganggu hari liburmu

Hari ini ada meeting pak

Meeting dadakan ? Kenapa tidak mengatur jadwalnya !

Maaf pak ini bukan dari perusahaan kita

Lantas ?

Something worthwhile Where stories live. Discover now