#41

92 49 406
                                    

Alden duduk dengan kopi americano kesukaannya didampingi oleh pengacara dengan beberapa berkas.

"Bapak, kasus ini bagaimana ?"ucap pengacara.

"What?! Bapak?"jawab Alden sambil menatap pengacara tersebut.

"Jangan panggil saya bapak, saya masih muda loh!"sambung Alden.

"Maaf tuan, coba tuan lihat bukti bukti ini."

"Ah udahlah gue serahin semua ke lo, intinya ini semua salah karyawan bagian administrasi bukan saya. Masa iya saya pimpinannya saya yang dipenjara padahal saya yang bangkrut."jelas Alden.

"Baik tuan. Saya akan mencari bukti bukti."jawab pengacara tersebut.

"Bagus, terimakasih. Saya pamit pergi."jawab Alden lalu keluar dari coffeshop.

Alden menguap sambil meregangkan otot-ototnya. Tiba tiba netra matanya menangkap sosok yang terlihat tidak asing diseberang sana dengan sebuah koper besar.

"Itu Clarissa ga si?"gumamnya.

Clarissa tampak menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari keberadaan seseorang. Sesekali juga terlihat fokus menatap ponselnya.

"Clarissa !"teriak Alden dari seberang jalan membuat Clarissa terkejut.

Alden tersenyum lalu menghampiri Clarissa.

"Lo ngapain? Bawa koper sebesar ini dipinggir jalan kaya ga punya rumah aja lo !"

"Ceritanya panjang, mobil gue ilang."jawab Clarissa enteng.

"Trus lo mau kemana emang ?"tanya Alden.

"Gue mau balik ke Jakarta, sekarang masih pesen taksi tapi ga dateng dateng."

"Yaudah gue anterin."ucap Alden lalu menarik koper Clarissa.

"Ehh bentar bentar, emang lo bawa mobil ?"tanya Clarissa.

"Oh ya gue lupa kalo ga bawa mobil, ehm tapi gue bisa panggilin sopir gue yang di Bali. Tunggu 10 menit ya!"jawab Alden.

"Dih ogah banget gue nungguin lama, mending gue naik taksi."jawab Clarissa.

"Yaudah sana !"celetuk Alden.

"Yaudah sih pergi sana !"jawab Clarissa.

"Oke"jawab Alden seraya memutar bole matanya agar terlihat kesal.

"Oke sama !"jawab Clarissa lalu membalikkan badannya memunggungi Alden.

Alden melirik Clarissa lalu pergi begitu saja. Clarissa yang sadar akan kepergian Alden langsung menoleh dan mengumpatnya.

"Sialan! gue ditinggal lagi, setidaknya gue ditemenin hih!!"gerutu Clarissa.

Detikan jam berputar terasa sangat lama. Clarissa sudah berulang kali menghembuskan napas kasar karena taksi belum juga datang.

"Ini taksi perusahaan bangkrut apa gimana sih ?!"kesal Clarissa.

"Gue udah nunggu 15 menit belum juga dateng, kesel gue !"sambungnya lalu berjalan ke tepi mencari tempat duduk.

"Tau gini gue terima aja tawaran Alden."lirih Clarissa lalu meneguk air mineral.

"Kenapa? Capek ya ?!"ucap seseorang dari belakang Clarissa.

Clarissa terkejut mendapati Alden dengan senyum riang berada dibelakangnya.

"Sejak kapan lo disitu ?"tanya Clarissa.

Alden melirik arloji yang melekat ditangan kirinya.

"Sepertinya 15 menit yang lalu."jawab Alden.

Something worthwhile Where stories live. Discover now