#51

14 8 22
                                    

"Selamat datang nona Clarissa, senang bertemu denganmu lagi setelah sekian lama."

Clarissa tersenyum senang menatap banyak sekali orang yang menunggu kehadirannya.

"Kau adalah seorang pemimpin yang baik nak, tidak heran jika banyak orang menyanyangimu."

"Aku menyukainya. sayang sekali, aku melupakan semua hal yang telah terjadi sebelumnya."

"Kamu mau kuliah lagi sayang?"

"Tidak perlu ma, di umurku yang mulai menginjak umur 25 ini rasanya sangat aneh kuliah S1 lagi"

"Jika itu mau kamu, mama tidak akan memaksa."

"Maa, Clarissa ingin pulang."ucap Clarissa.

"Kau lelah?"

Clarissa mengangguk.

"Mama punya jadwal makan dengan orang spesial, mungkin dia adalah orang yang sangat bahagia setelah menemuimu."

"Baiklah, aku ikut mama."jawab Clarissa

"Kita makan sebentar lalu kita pulang."

"Baiklah."

----------

Pukul 15:00

Alden bergegas keluar dari kantornya menuju butik untuk mengganti baju. Tidak mungkin ia bertemu dengan Claudia dengan pakaian yang sudah ia kenakan seharian.

"Selamat datang tuan Alden, senang melihatmu datang ke butik kami."

"Bisakah saya mencoba setelan jas terbaik disini."

"Baik tuan, saya akan memberikan setelan terbaik kami."

15 menit berlalu begitu saja, akhirnya Alden sudah memilih memakai setelan jas hitam dan dipadukan dengan turtleneck didalamnya.

Setelah membersihkan badannya dan berganti pakaian di apartemen, Alden bersiap berangkat ke sebuah cafe ternama yang dipilih Claudia untuk makan kali ini.

---------
Clarissa nampak gelisah, ia berulang kali berjalan ke arah jendela menatap langit yang mulai petang.

"Berapa lama lagi kita akan menunggu?" tanya Clarissa.

"Tunggu sebentar lagi, dia seorang pembisnis hebat sepertimu. Jadi mungkin dia membutuhkan waktu karena masih sibuk dengan pekerjaannya."

"Hmm, Clarissa ke kamar mandi dulu."

"Iya, hati hati sayang."

"Ternyata kehidupan konglomerat tidak semudah yang dibayangkan orang orang. di desa ketika ingin bertemu untuk makan itu sangatlah mudah, berbeda dengan di kota kita membutuhkan waktu luang seseorang hanya untuk sekedar makan."gumam Clarissa sambil merapikan makeup nya

Clarissa merapikan seluruh pakaiannya dan memastikan makeup nya sudah benar kali ini.

"Perfect, mungkin aku membutuhkan satu foto untuk hari ini."

"Aku harus pergi, mama duduk sendiri diluar sana."

Ketika Clarissa berjalan keluar dari bilik kamar mandi, sorot matanya tidak sengaja menatap seorang berjas hitam duduk didepan mamanya.

"Apa dia orang yang mama bicarakan?"

Clarissa menatap Claudia yang sedang tersenyum lebar sedang berbincang dengan laki-laki dihadapannya. Tanpa sengaja sorot matanya bertemu dengan laki-laki tersebut.

Tubuh yang tinggi, tegap, dan wajahnya yang terukir sempurna. Laki laki yang kini berdiri didepannya, dengan mata yang berkaca kaca dan tangannya mengepal erat.

Something worthwhile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang