🏘K10-5🏘

14.2K 2.6K 207
                                    

Hem rada sepi komenan, jadi males aku hem-hem.

Btw aku mau hiatus saat novelku udah genap jadi 60. Maybe hiatus selama 6 sampai 12 bulan.

——+——

"Hai Cica, kami minta maaf untuk yang semalam. Kami bakalan adil sama lo maupun Rumi."

Cica shock saat Jhoni berkata seramah itu padanya pagi ini, ditambah anggota kost lainnya juga berlaku ramah.

Hanya 4 orang saja yang tak terlihat ramah.

"Iya Ci-mbak Cica, maafin Ilo."

Cica memberikan senyum malu yang membuat mereka geli, tapi demi kelangsungan rencana ya mau gak mau harus dihadapi.

Evan sendiri, malah merotasi malas matanya, tak pernah setuju pada rencana ini.

"Nye, Cica sebenernya berpahala untuk dibunuh sih." cibirnya tak acuh.

Cica merengut seketika, dia langsung menghentakan kakinya kesal.

"Iihh..kok Evan gitu sih.."

"Baco—iya maafin gue." Evan mendelik saat Jepri mencubit lengannya.

Demi Rumi, ingat ini demi Rumi. Ujar Jepri tanpa suara sama sekali.

Rumi hanya diam saja melihat bagaimana bahagianya Cica mendapat perhatian dari yang lainnya.

Kecuali Rafa, Fael, Jale dan Jake.

"Apa banget sih mereka." cibir Fael tak suka.

Untuk apa tai ayam itu diberi perhatian seperti itu.

Rumi terkekeh pelan, dia menepuk bahu Fael. "Udah ah,  biarin. Berangkat yuk, anterin gue." baik Fael maupun Rafa langsung mengangguk.

Sementara Jale dan Jake masih memandang sinis Cica.

"Menye kek tai manusia." gumam Jale malas.

"Lembek kek tai ayam." cibir Jake.

Para cowok yang berkerumun di dekat Cica sontak mendelik. "Iri bilang bos, soalnya Cica lebih jel-lebih cantik daripada Rumi." sindir Wahyu mendalami peran.

Jake dan Jale melotot marah, sementara Rumi terdiam seketika.

Dia berbalik dan menatap Wahyu yang shock, sial dia keceplosan.

Seulas senyum tipis Rumi berikan.

"Gue tau gue gak cantik, gak perlu diperjelas." ujarnya kalem.

Tapi jujur dia kecewa, ini tak ada di dalam rencana, fisik tetap di larang untuk dibahas.

Wahyu udah ketar-ketir begitu juga dengan yang lainnya. "Rum-"

"Gue gak pulang malam ini, jangan ada yang masuk ke kamar gue." Rumi tak memperdulikan ucapan Samudra dan memilih pergi.

Rafa dan Fael menyunggingkan senyum kemenangan begitu juga dengan Jake and Jale.

"Mampus." ejek Fael pada mereka ber 10.

Mereka berlima pergi, meninggalkan yang lain diliputi rasa bersalah.

Cica sendiri merasa puas, dia bersidekap dada sembari bersandar dibahu Jepri.

Duh Gusti, saya pengen banget dorong ni cewek sampai nyungsep ke depan-

Tanpa disadari, Adrian menjambak rambut Cica kesal. "Aduh! Siapa yang jambak rambut Cica!" rengeknya kesal.

Tak ada yang menjawab karena bukan mereka.

"Mampus lo sialan." cibir Evan pelan.

Dia langsung pergi dari sana diikuti Seron, Brandon, Davin dan Samudra.

"RUMI ITU CANTIK! AURANYA LEBIH BAGUS DARIPADA KAU DASAR TAI LEMBU!" pekik Adrian kesal.

Dia melayang dengan cepat mengejar Rumi yang sudah pergi bersama Rafa dan yang lainnya.

Mereka langsung membubarkan diri, tak mau berlama-lama dengan Cica dan tentu saja ingin minta maaf pada Rumi tersayang.

....

Cafe ramai sampai malam, bahkan Rumi tak keluar dari dapur selama itu.

"Mbak, makan malam dulu yuk." ajak Jale sembari menarik lembut tangan Rumi.

Tapi dia terdiam, menunduk melihat tangan Rumi yang terdapat beberapa luka. Tatapan mata Jale menyendu.

Dia mengecup telapak tangan Rumi lembut. "Luka-luka pergilah, jangan sakiti Rumi, sakit-sakit lenyaplah, jangan hampiri Rumi.." nyanyinya lembut.

Rumi sampai terpesona mendengar nyanyian Jale. "Bagus banget suara kamu Jale." puji Rumi.

Jale sontak malu, dia menunduk menghindari kenyataan bahwa pipinya sudah memerah saat ini.

"Mbak bakal tidur disini ya?" kebetulan di Cafe ada mess untuk karyawan yang tak punya kost atau tempat tinggal.

Rumi mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Jake.

"Iya, lagi males ke kostan. Ada hama."

Jake dan Jale sontak terkekeh pelan "Iya tuh mbak, saya geli banget ada dia disana. Tiap malam kalau gak caper gak laku kali yak." cerocos Jake kesal.

Rumi tertawa mendengarnya, lucu sekali sih kembaran yang ini.

Dengan gemas Rumi mengusak rambut keduanya. "Kalian lucu banget, menggemaskan." pujinya.

Dan tau apa yang terjadi?

Brugh!

Brugh!

Mereka pingsan, ikatan batin mereka kuat juga ya hm hm.

®^^®

Bersambung😾

Kost 10 [Selesai]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin