🏘K10-7🏘

13.2K 2.6K 77
                                    

Hola, selalu ingat untuk tekan vote dan ramaikan kolom komentar tanpa spam, makin ramai komentar maka makin rajin ini update.

——+——

Rumi benar-benar marah, bahkan sampai besok pagi Rumi tetap diam dan tak mau menjawab pertanyaan mereka.

Kecuali pertanyaan Rafa dan Fael yang baru pulang kerja di pagi hari.

"Pagi Rumiiiii." sapa Fael riang walau matanya udah sepet pengen tidur.

Fael menyempatkan untuk memeluk Rumi dengan erat. "Pagi Fael, langsung tidur gih." ujar Rumi lembut.

Fael mengangguk patuh. "Siap, buk bos!" jawabnya semangat.

Sementara Rafa yang emang ngantuk banget, hanya memeluk Rumi erat dan mengecup pucuk kepalanya.

"Pagi, Mas mau tidur. Dah Rumi~"

Rumi hanya terkikik geli mendengarnya, setelah keduanya masuk kamar, raut hangat Rumi langsung berubah.

Semua meringis melihat perubahan ekspresi Rumi. "Mbak-"

"Ilo, ini dimakan ya." Cica memotong ucapan Ilo dengan langsung meletakan ayam panggang dipiring Ilo.

Devilo diam, seolah enggan menerima ayam itu.

"Rumrum, jangan diam aja dong." cicit Brandon.

Rumi masih diam saja. "Dih, apaan sih kalian. Ngapain diajak ngomong tuh cewek caper, mending kalian makan." cibir Cica seenaknya.

Semua memandang sinis Cica langsung. "Bibir doer lo gausah berisik, gue tonjok mampus lo." sarkas Evan malas.

Hanya Evan, Samudra, Davin dan Brandon yang menolak ikut berakting tapi mereka kena imbas juga.

Cica merengut sebal. "Mas Evan-"

"STOP CALL ME LIKE THAT! I HATE THAT! ONLY RUMI CAN CALL ME LIKE THAT BICH!" bentak Evan yang sudah sangat geram pada Cica.

Cica langsung terdiam kaget, menangis seketika.

"Hiks..jahat banget sih.."

"GUE EMANG JAHAT JADI GAUSAH DEKETIN GUE YA BAJINGAN!" teriak Evan lagi.

Cica makin takut, sementara Rumi kalem aja. Dia gak denger, soalnya Adrian dari tadi nutupin telinga Rumi.

Perlahan Rumi menyelesaikan sarapannya, dia bangun dari duduknya dan pergi.

"Mbak Rum, bareng yuk." cicit Jale takut, begitu juga dengan Jake yang turut mendekati Rumi.

Rumi hanya melirik sekilas, lalu berdehem sebagai jawaban.

Sontak itu membuat kedua kembar lucu itu senang, mereka berlari seperti anak ayam mengikuti Rumi.

"Yeayyy." seru Jale riang.

Dan tentu saja mereka iri bro, kembar itu bisa berangkat bareng Rumi.

Sementara mereka, hanya terdiam disini didiamkan Rumi.

Malang sekali sih nasib mereka huhu.

©^^©

Bersambung😾

Kost 10 [Selesai]Where stories live. Discover now