🏘Keluarga Angin Topan-8🏘

7.8K 1.7K 435
                                    

Gws buat kalian yang malah nyalahin Rumi🖐, kalau kalian perempuan semoga saat jadi ibu gak kayak Rumi ya, yang disalahin padahal semua diawali karena ketidak perdulian anak-anaknya🖐

Tekan vote dan tembuskan 110 komen.

~~~~~

Rumi menjatuhkan tas nya begitu masuk ke rumah yang dulunya dia tinggali, air mata sudah mengalir dikedua pipinya.

"Mama..hiks.." mama nya yang tadinya sedang duduk di sofa ruang tamu sontak menoleh, matanya membulat kaget saat putri kesayangannya pulang dalam keadaan seperti ini.

Dengan cepat dia berdiri dan mendekati Rumi. "Kenapa dek? Adek kok nangis? Mereka main tangan sama adek? Hm?" ujar Mama dengan lembut.

Mama mengelus rambut Rumi pelan, walau Rumi sudah menikah, tetap saja Rumi adalah putri kecil mereka.

"Ma...hiks..Rumi kena karma ya Ma?..hiks..apa Rumi ibu yang jahat?..hiks..sakit banget hati Rumi ma..hiks..huaaaaaaa.." mama dengan segera memeluk Rumi erat.

Membiarkan putri semata wayangnya itu menangis. "Kenapa nak? Coba cerita ini." bujuk Mama.

Rumi mulai mengatur napasnya, dan menceritakan semuanya dari awal permasalahan.

Flashback.

Semua berawal sejak umur anak-anak memasuki usia 17 dan 19, mereka yang sudah tamat SMA dan juga mulai memasuki SMA mulai sibuk sendiri.

Rumi tak masalah, dia tetap senang melihat anak-anaknya dewasa dan mulai mandiri.

Malam ini, Rumi menunggu ke 15 nya yang entah kenapa tak kunjung pulang, padahal jam sudah menunjukan pukul 2 malam.

"Aya, tidur aja sayang. Biar aku yang tunggu mereka." bujuk Jhoni lagi.

Rumi menggeleng. "Kalau mereka belum makan gimana? Mereka kan gabisa masak." jawab Rumi.

"Yaudah, aku tidur dipaha kamu ya, kalau mereka pulang bangunin aku."

"Iya Mas."

Jhoni menyesuaikan posisi dipaha Rumi dan memeluk perutnya erat, dia mulai tertidur.

Jam demi jam terlewati, dan kini sudah jam 3 malam tapi mereka belum kunjung pulang.

Cklek.

"Gila sih, seru banget pestanya."

Rumi mendongak, dia menepuk pipi Jhoni pelan sampai pria itu bangun, baru setelahnya Rumi bangkit dan berjalan kearah ke 14, ah kurang 1.

"Kalian dari mana aja? Kenapa gak izin sama Mami dulu kalau mau pulang larut." tegur Rumi lembut.

Tak ada yang menjawab, bahkan mereka berjalan melewati Rumi seakan Rumi itu tidak ada.

"Hey, kalian ini orang tua lagi ngomong malah diam saja." sentak Jhoni marah, dia tak suka anak-anaknya yang mulai berani mengabaikan Mami mereka.

Rumi diam, dia menahan denyut dihatinya dan sesak saat anak-anak itu tak menggubris pertanyaannya.

"Jingga, dimana Arian?" Rumi menahan tangan Jingga sampai remaja itu berhenti, tapi Jingga menepis tangan Rumi begitu saja.

Kost 10 [Selesai]Where stories live. Discover now